6 Perusahaan Ini Ujicoba Ethereum 2.0, Segini Imbal Hasilnya

Blockchain Ethereum menuju versi 2.0 kian dinantikan. Kabar terkini adalah 6 perusahaan ikutserta dalam ujicoba blockchain yang kelak berkonsensus Proof-of-Stakes (PoS) itu. Berapa perkiraan imbal hasil yang mereka peroleh sebagai validator?

Langkah ujicoba itu diumumkan oleh Consensys pada 16 Juni 2020 lalu. Consensys adalah perusahaan yang mendukung pembuatan dan pengembangan blockchain Ethereum.

Adapun 6 perusahaan yang bergabung dalam ujicoba itu adalah Binance, Crypto.com, DARMA Capital, Huobi Wallet, Matrixport dan Trustology.

“Mereka bergabung di Codefi Staking Pilot Program, memperoleh akses awal menuju Ethereum 2.0,” sebut Consensys.

Sedangkan Codefi sendiri adalah perpanjangan tangan dari Consensys agar Ethereum bisa didopsi lebih luas oleh lembaga pemerintah dan institusi.

Tujuan utama Ethereum 2.0 adalah kelak tak lagi mengandalkan konsensus Proof-of-Work (PoW). Maklumlah, PoW praktis memakan listrik yang tak kecil dalam proses mining (menambang), kendati lebih rendah daripada menambang Bitcoin yang juga mengandalkan PoW.

Lagipula, PoW jelas-jelas tak menjamin bisa ribuan transaksi yang bisa diproses dalam satuan detik. PoS dianggap sebagai solusi atas keterbatasan itu. Dengan kecepatan itulah, maka adopsi blockchain Ethereum dianggap bisa lebih meningkat lagi pada tahun-tahun mendatang.

Jikalau PoW membutuhkan investasi alat tambang yang tidak murah dan lagi haus listrik. Maka Ethereum 2.0 kelak cukup menyewa layanan komputer VPS (Virtual Private Server), membeli dan menyimpan minimal 32 Ether (ETH) alias staking, Anda bisa berperan sebagai validator setiap transaksi yang berlalulalang itu. Semakin banyak ETH yang Anda stake, maka semakin besar imbalan ETH yang Anda peroleh. Sangat sederhana sekali.

Belum pasti kapan Ethereum 2.0 versi final akan hadir, karena perlu beraneka pengembangan perlu dilengkapi. Ekosistem Ethereum pun dibuat penasaran, karena versi baru itu kelak mengubah secara besar-besaran teknologi blockchain popular itu.

Bagi Anda yang penasaran berapa penghasilan sebagai validator, Anda bisa menghitungnya sendiri menggunakan kalkulator ini. Tapi ingat, karena Ethereum 2.0 masih tahap ujicoba, maka hasil perhitungan kalkulatornya belum bersifat final, karena bisa jadi ada perubahan di masa depan. Lagipula perkiraan imbal hasil sangat tergantung pada lonjakan harga ETH di pasar.

Contohnya begini. Katakanlah Anda ingin men-stake ETH selama rentang waktu 1 tahun (365 hari) sejak hari ini, 17 Juni 2020.

Dengan minimal staking adalah 32 ETH @US234,7 (Rp3.330.639), maka anda perlu siapkan duit sekitar Rp106.580.448. Kemudian ditambah pengeluaran modal sewa server sekitar Rp800.000 per bulan (Rp9.600.000 per tahun).

Berdasarkan perhitungan kalkulator itu, maka imbal hasil per bulan adalah sekitar 0,067 ETH (US15,66, Rp230 ribu) atau dalam 365 hari sekitar Rp2.760.000.

Tentu saja rugi besar, karena 0,067 ETH itu berdasarkan acuan harga saat ini, yakni Rp3.330.639 per ETH. Tentu agar imbal hasil lebih maksimal, validator berharap di masa depan harga ETH melonjak sangat tinggi berbanding hari ini. [*]

Comments are closed for this post.