Adu Unggul BNB versus ETH
Binance Coin (BNB) dan Ether (ETH) memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing. Berada di peringkat kapitalisasi pasar yang berbeda, kita perlu menilik kembali “identitas” kedua aset kripto itu.
Tujuan Utama
BNB diterbitkan oleh bursa aset kripto Binance yang berdaya jangkau global saat ini. BNB utamanya digunakan sebagai utility asset di ekosistem Binance. BNB bisa digunakan untuk mendapatkan rabat alias potongan biaya order di Binance.
BNB juga digunakan sebagai biaya transaksi atas token-token yang diterbitkan di blockchain Binance Chain dan Binance Smart Chain.
Sedangkan ETH tidak mengacu pada bursa aset kripto tertentu dan diterbitkan oleh komunitas lewat bantuan Ethereum Foundation. ETH juga digunakan sebagai biaya transaksi yang dikenal dengan gas fee di blockchain Ethereum.
Soal gas fee ini, secara fakta, ETH jauh lebih mahal daripada BNB. Pihak core developer Ethereum mengklaim, sejak upgrade beberapa hari lalu, gas fee semakin tertekan cukup stabil, lebih murah daripada sebelumnya.
Blockchain Ethereum juga dikenal luas dengan fitur smart contract-nya yang lengkap. Dengan bahasa pemrograman Solidity, banyak programer dan developer menggunakannya untuk membuat aplikasi yang berjalan di blockchain Ethereum.
Saat ini jumlah aplikasi di blockchain itu jauh lebih banyak daripada di blockchain Binance.
Ethereum kelak akan hijrah ke sistem baru, yakni Proof-of-Stake (PoS) yang memungkinkan jumlah transaksi per detik jauh lebih banyak, dengan biaya yang jauh lebih murah.
Pasokan
Sama seperti aset kripto lainnya, BNB dan ETH memiliki karakteristik berbeda. Dalam pasokan, ETH faktanya tidak terbatas alias unlimited.
Saat ini total pasokan ETH adalah 115.693.280 ETH. Dan pasokan beredar adalah juga 115.693.280 ETH. Rata-rata ETH baru yang terproduksi adalah rata-rata 13 ETH setiap 13 detik (periode antar block).
Sedangkan BNB, pasokan beredar adalah 153.432.897 BNB. Pasokan maksimalnya adalah 170.532.785 BNB dan pasokan totalnya adalah 169.432.897 BNB. Jadi, saat ini, sisa 10 persen BNB yang belum beredar.
Berbeda dengan ETH, pada BNB berlaku mekanisme burn alias pemusnahan jumlah unit BNB-nya. Mekanisme ini digelar setiap kuartal yang memastikan jumlahnya kian langka.
Harga
Perihal harga, BNB dan ETH sama-sama sangat diapresiasi dengan segala kelemahan dan keunggulannya. Ini tercermin dari kenaikan harganya setidaknya selama satu tahun terakhir.
BNB sudah naik sekitar 4.400 persen, naik dari sekitar Rp206.000 menjadi Rp9.270.203. Sedangkan ETH naik sekitar 15.833 persen. Naik dari Rp2.610.00 menjadi Rp41.426.090.
Catatan Tambahan
Ada beragam variabel untuk membandingkan antara ETH dan BNB. Namun, catatan umum di sini adalah persoalan besaran biaya transfer.
Pengguna cenderung akan memilih biaya transfer yang lebih murah daripada yang mahal, sehingga lebih efisien.
Memang di Ethereum sendiri direncanakan akan ada mekanisme burn, terhadap gas fee yang digunakan di setiap transaksi. Namun, tidak jelas pasti akan diterapkan. [triv]