Apa Itu Analisis Teknikal di Kripto?
Dalam melakukan perdagangan (trading) kripto, ada beberapa metode yang biasa digunakan oleh para pedagang (trader), salah satunya dan yang paling banyak orang gunakan adalah metode analisis teknikal. Cara ini lebih disarankan agar tidak mudah termakan FOMO dan FUD.
Apa Itu Analisis Teknikal?
Analisis teknikal adalah cara mengkaji pergerakan harga aset dengan mengandalkan data-data di masa lalu untuk memproyeksikan pergerakan harga di masa depan.
Disebut teknikal, karena menggunakan beberapa indikator yang pada prinsipnya adalah matematika menggunakan rumus statistik. Jadi, sifatnya ilmiah dan prinsip dasarnya sudah digunakan di Jepang pada tahun 1800-an.
Sederhananya, ini adalah metode analisis untuk memprediksi arah pergerakan harga di masa depan menggunakan pergerakan harga yang sudah terbentuk sebelumnya, bisa pergerakan pada beberapa hari lalu, minggu lalu, bahkan bulan lalu.
Kita sebut sebagai proyeksi dan prediksi, hasilnya tidak 100 persen akurat. Tetapi sebagai salah satu sandaran untuk menentukan keputusan kapan beli dan kapan jual.
Grafik Candlestick
Grafik candlestick adalah salah satu jenis grafik yang banyak digemari dan dipakai oleh para trader untuk menganalisa karena tampilan dan informasi yang diberikan cukup mudah dipahami dan nyaman untuk dilihat.
Pada grafik ini, setiap candle akan memberikan 4 komponen penting yakni harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Close).
Komponen-komponen ini tidak hanya memberikan banyak informasi berguna yang mudah dibaca dan ringkas secara visual, tetapi juga memungkinkan identifikasi berbagai pola candlestick seperti Engulfing, Doji, Hanging Man, dan masih banyak lainnya yang bisa digunakan untuk mendasari prediksi, apakah harga akan ranging, berlanjut, atau berbalik (Reversal).
Support dan Resistance
Support dan Resistance (SR) adalah salah satu alat teknikal yang sangat bekerja dan mudah untuk digunakan hingga saat ini.
SR biasanya berupa sebuah garis atau area, yang digunakan untuk menentukan, apakah harga akan mengalami rejeksi atau penembusan saat mendekati salah satunya.
Ini sangat potensial untuk digunakan dalam time frame apapun, dan semakin kecil time frame yang digunakan, maka potensi tertembusnya semakin besar.
Namun, teknik ini membutuhkan jam terbang dan intuisi yang baik karena untuk menggunakan teknik ini, kita perlu menggambar secara manual di grafik kita.
Jika suatu SR tertembus, biasanya ini akan menjadi sinyal kelanjutan tren yang cukup panjang. Semisal, jika Support tertembus, maka potensi Bearish menjadi lebih besar persentasenya dalam time frame berjalan.
Trendline
Jika diartikan, trendline adalah garis tren, yang memang hanya berbentuk sebuah garis, yang biasanya dipetakan dari antar level High atau Low pada grafik yang berfungsi untuk menggambarkan eksistensi dari sebuah tren selama garis ini tidak tertembus.
Indikator
Dan pada analisis teknikal, kita akan menjumpai banyak sekali indikator dengan fungsi yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya mereka akan membantu kita menentukan sebuah tren ataupun tingkat jenuh tidaknya sebuah aksi pembelian ataupun penjualan.
Indikator yang banyak digunakan untuk tren adalah Moving Average, Bollinger Band, dan Parabolic SAR.
Dan untuk indikator tingkat jenuh, biasanya yang banyak digunakan adalah RSI, MACD, Stochastic.
Di lain waktu kita akan belajar indikator Moving Average yang sangat mudah dipelajari. [triv]