Apakah Blockchain Dapat Digunakan Untuk Menghubungkan Jaringan/Grid Energi (Solar Cell)
Blockchain dapat digunakan sebagai bahan dasar sistem untuk menghubungkan jaringan/grid energi, membuat energi menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan, menurut Greentechmedia.com sebuah situs berita pasar global clean energy. Salah satu perusahaan, L03 Energy, yang sedang membangun sebuah blockchain “open source cryptographically yang aman” yang berfungsi untuk mengelola seluruh transaksi microgrid.
Lawrence Orsini, pendiri L03 Energy, mengatakan bahwa dampak energi yang dihasilkan oleh blockchain bisa jauh lebih besar dari bitcoin. L03 Energy telah membangun dua node dari beberapa generasi dan konsumsi data di microgrid dan mengirimnya ke blockchain. Orsini menekankan bahwa node tersebut belumlah siap untuk “diterapkan” namun mereka masih berusaha untuk menyempurnakan node node tersebut dan tetap menjalankan proyek tersebut.
Orsini merupakan bagian dari kelompok energy professional dan penggemar blockchain yang berkumpul di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang baru-baru ini sedang melakukan eksplorasi pada blockchain yang memberikan dampak positif pada sistem energi. Scott Clavenna, CEO dari Greentech Media, sebagai moderator forum.
Baca juga: Apakah Harga Bitcoin Akan Mencapai $ 440 – $ 500 Sebentar Lagi?
Sejauh ini, aplikasi blockchain pada jaringan listrik sangatlah teoritis. Beberapa peserta merancang sistem otentikasi ke sebuah perangkat dan energi. Pada kasus ini, mereka mencoba untuk menentukan celah di mana celah tersebut dapat diisi oleh blockchain dan bagaimana untuk memulai hal itu.
Chris Taylor, seorang operator senior di NRG Energy Inc, mengatakan ia telah mempelajari blockchain selama sekitar empat tahun dan telah menyadari bahwa blockchain memiliki implikasi yang berpotensial bagi banyak industri, seperti energi. Ia menyebutkan bahwa blockchain merupakan salah satu teknologi peralihan yang paling penting dalam sejarah manusia.
Craig Muraskin dan David Schatsky, para peneliti di Deloitte LLP, menerbitkan sebuah artikel pada Deloitte University Press “mengenai cara teknologi blockchain yang berkembang menjadi industri yang berbeda”. Mereka juga menyediakan penjelasan mengenai konsep tersebut dengan cara yang menarik. Teknologi blockchain menyediakan cara untuk mencatat setiap transaksi atau interaksi digital secara transparan, dapat diaudit/dapat di periksa, sangat-tahan terhadap gangguan, terbuka dan yang pasti sangatlah efisien.
Joi Ito, direktur lab Media MIT, mengatakan, “Kami bisa mengubah bitcoin menjadi apa saja” ketika ia berbicara di majelis blockchain dan ahli energi selama di forum.
Samsung Dan IBM Meluncurkan ADEPT
Samsung dan IBM pada bulan Januari telah merilis sebuah platform yang disebut ADEPT untuk mengendalikan perangkat yang tersambung berdasarkan konsep blockchain. Platform ini menggunakan software Ethereum yang dikembangkan dengan cara mengotentikasikan smart kontrak. Smart kontrak tersebut dapat melakukan microtransactions pada perangkat di dalam rumah karena mereka bereaksi secara mandiri dan instan terhadap perubahan kondisi jaringan.
Paul Brody, kepala strategi teknologi di Ernst & Young, menyebut smart kontak tersebut dengan “demokrasi perangkat.”
Dalam sebuah draf white paper yang berisi tentang demokrasi perangkat, IBM menegaskan bahwa mesin cuci yang menggunakan ADEPT dapat menjadi perangkat semi-otonom yang dapat mengatur supply/pasokan baju dengan sendirinya, melakukan pemeliharaan dan self-service, dan melakukan perundingan dengan perangkat lainnya di dalam maupun di luar rumah untuk mengoptimalkan lingkungan.
Brody bekerja di IBM dan membantu membangun platform ADEPT, mengatakan bahwa blockchain adalah titik awal untuk mengatasi segala kebutuhan dengan cara yang baru untuk mengelola perangkat yang tersambung ke Internet.
Vienna Merupakan Startup Yang Mengeksplorasi Energi Blockchain
Grid Singularity, sebuah startup yang bermarkas di Vienna,mereka juga mengeksplorasi blockchain untuk melakukan otentikasi transaksi energi. Perusahaan ini berfokus pada negara-negara berkembang untuk membuat “pay-as-you-go” tenaga solar yang lebih amandan lebih baik. Tujuannya adalah untuk mengembangkan platform blockchain untuk sistem energi yang dapat berlaku pada setiap transaksi grid.
Ed Hesse, CEO dan co-founder dari Grid Singularity, tidak memandang platform lain sebagai pesaingnya. Dia mengatakan bahwa dia membayangkan begitu banyak blockchain yang berbeda-beda saling melengkapi satu sama lain.
Investor seperti IBM telah menginvestasikan sebagian besar dananya untuk menguji dan melihat bagaimana blockchain dapat diterapkan pada Internet dan energi – bitcoin telah membuktikan bahwa blockchain dapat bekerja dengan baik.
Tidak ada yang mengira bahwa blockchain dapat diterapkan pada sector industry lainnya. Ada banyak teori yang terus bermunculan dibandingkan dengan contoh yang nyata.
Sumber: Cryptocoinsnews
Apakah Blockchain Dapat Digunakan Untuk Menghubungkan Jaringan/Grid Energi (Solar Cell)