Baidu Luncurkan Totem, Layanan Foto Stok Berbasis Blockchain
Raksasa Internet asal China, Baidu, tidak ketinggalan terjun dalam industri blockchain. Kini mereka meluncurkan Totem, sebuah aplikasi berbasis blockchain yang menanggulangi persoalan hak cipta foto.
Totem sendiri sebenarnya bukanlah usaha pertama Baidu dalam dunia blockchain. Sebelumnya ada Laici Gou, platform berbasis blockchain bagi para pecinta anjing untuk dapat mengadopsi dan memelihara anjing digital.
Ide dari Laici Gou sendiri tidak sama sekali baru, sebab sebelumnya ada CryptoKitties yang bergerak di seputaran kucing, hanya saja Laici Gou menawarkan anak anjing sebagai ganti kucing.
Totem memastikan bahwa hak cipta pemilik foto dilindungi. Pada saat seorang pengguna mengklaim hak cipta, maka mesin Baidu akan mencari informasi hak cipta sebuah foto dalam platform Totem. Apabila informasi telah tersedia dalam Totem, maka klaim tersebut akan ditolak.
Teknologi yang dimiliki oleh Baidu memungkinkan mesin pencari ini melakukan pencarian terkait asal sumber foto dan membandingkan hak cipta eksklusif yang dimiliki atas sebuah gambar. Algoritma yang digunakan termasuk teknologi pemrosesan gambar digital dan kecerdasan buatan untuk membandingkan gambar-gambar yang berbeda.
Totem akan memungkinkan Baidu membuat sebuah platform ensiklopedia gambar, di mana platform tersebut akan membuat daftar seluruh hak cipta yang dimiliki oleh seorang pengguna, dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran hak cipta oleh pengguna lain.
Ide dari Totem ini akan menjadi rival bagi layanan serupa, Selfllery. Selfllery memanfaatkan teknologi blockchain Steem yang memungkinkan fotografer mendapatkan bayaran atas foto-foto yang mereka hasilkan.
Dengan peluncuran Totem ini, maka Baidu telah memiliki setidaknya 2 aplikasi berbasis blockchain. Bukan tidak mungkin, di masa depan Baidu akan menjadi pemimpin teknologi blockchain dengan banyak lagi aplikasi yang mereka luncurkan.