Bank of Korea Pelajari Mata Uang Kripto sebagai Alternatif Uang Fisik
Bank of Korea (bank sentral milik Korea Selatan) menerbitkan sebuah laporan berjudul “2017 Payment Report”. Di dalam laporan ini disebutkan bahwa BoK mengumumkan secara resmi proyek percobaan masyarakat tanpa uang fisik (cashless society).
Menariknya, dalam laporan yang sama disebutkan bahwa BoK menyebut bahwa mereka juga mempertimbangkan mata uang kripto atau teknologi blockchain sebagai alternatif uang fisik. Dalam hal implementasi teknologi ini, BoK bekerja sama dengan sebuah bank asing dalam mengaplikasikan teknologi blockchain ke dalam sistem pembayaran.
Disebutkan bahwa BoK menghabiskan 47 juta dolar untuk mencetak uang dan mengedarkan uang fisik sepanjang tahun 2016. Oleh karena itu, tanpa uang fisik BoK akan mampu menghemat seluruh dana ini dan mengalokasikannya untuk kepentingan lain.
Sementara itu, proyek tentang masyarakat tanpa uang fisik telah dimulai, dan diharapkan selesai pada tahun 2020 di mana masyarakat tanpa uang tunai dapat tercipta.
Proyek inisial dilakukan dengan meletakkan sistem pembayaran baru pada toko-toko ritel di mana masyarakat dapat membuat deposit dan menyimpan deposit tersebut dalam sebuah kartu pintar.
Terkait mata uang kripto, Korea Selatan sendiri sedang melakukan kajian. Pada bulan Januari lalu pemerintah Korea Selatan melarang perdagangan mata uang kripto, sementara larangan tersebut dicabut pada bulan Februari menyusul protes yang tidak berkesudahan.
Kini, para pebisnis mata uang kripto membuat regulasi mereka sendiri dalam mengatur bagaimana bisnis dapat dilakukan dengan baik tanpa menyalahi aturan.
Beberapa perusahaan asal Korea Selatan sendiri telah hengkang dari negara tersebut menyusul larangan ICO (initial coin offering) pada Oktober 2017 demi mengumpulkan dana modal untuk membiayai proyek.