Bitcoin dan Harga Minyak Mentah yang Minus Itu
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pada Selasa (21 April 2020) dini hari, harga minyak mentah diperdagangkan hingga minus US$37,63 per barrel. Ya, ini faktanya, minus alias di bawah nol! Sementara itu Bitcoin juga ikut “nyungsep”, tapi tak separah itu.
Sejarah akan mencatat bahwa minyak sempat tak ada nilainya sama sekali yang memang didorong oleh kemerosotan ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19. Ekonom dan para pakar pun jadi geleng-geleng kepala.
Namun, pelemahan luar biasa ini sudah diramalkan pada awal bulan ini, bahwa harga minyak bisa di wilayah nol dan akhirnya minus.
Hal ini terdampak oleh permintaan terhadap minyak yang sedikit, sedangkan stok minyak melimpah. Permintaan melemah karena banyak maskapai yang mengkandangkan pesawat terbangnya. Pabrik-pabrik yang memerlukan bahan bakar pun sebagian besar masih tutup.
Ketika artikel ini kami tulis, harga 1 barrel minyak sudah naik di kisaran US$-0.32. Jelas masih jauh dari kisaran harga di awal tahun 2020, yakni US$61 per barrel. 1 barrel setara dengan 158,9 liter.
Nah, jikalau seandainya Anda bisa membeli dengan harga Bitcoin hari ini, US$6.800 (Rp106 juta), maka Anda bisa mendapatkan minyak mentah yang sangat banyak, yakni sekitar 4.788 barrel (761.231 liter).
Hari ini Bitcoin masih diperdagagangkan sangat lemah dibandingkan siang kemarin (US$7212), sudah turun lebih dari 6 persen. Terhitung sejak dini hari tadi hingga siang ini, Bitcoin menguat sangat tipis, sekitar 1,7 persen. [*]