Bitcoin Melonjak, Geopolitik Mereda

Setelah hampir dua pekan konflik terbuka, Iran dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan bahwa kedua negara telah menghentikan serangan selama 12 hari terakhir. Iran memulai gencatan lebih dulu, disusul Israel 12 jam kemudian. Dalam waktu 24 jam, perang dinyatakan berakhir secara resmi.

Meski begitu, ketegangan di lapangan belum sepenuhnya mereda. Setelah pengumuman, sempat terjadi serangan balasan dari kedua pihak. Iran mendesak evakuasi warga dari Ramat Gan, sementara militer Israel mengeluarkan peringatan serupa di wilayah Teheran. Serangan drone dan rudal masih dilaporkan hingga Selasa dini hari, menandakan tantangan implementasi gencatan masih ada.

Trump Serukan Perdamaian, Pasar Kripto Langsung Meroket

Pada 23 Juni 2025 pukul 23:02 waktu setempat, Donald Trump mengunggah pernyataan di media sosial Truth Social:

Sumber: Twitter.com/RealDonaldTrump

Pernyataan singkat ini langsung disambut pasar global dan memberi efek domino pada sektor aset digital. Sentimen positif terhadap perdamaian mendorong harga Bitcoin dan altcoin utama untuk naik tajam dalam waktu singkat.

Reaksi Pasar Kripto: Bitcoin dan Altcoin Menguat

Pasca pengumuman gencatan dan seruan damai dari Trump, harga Bitcoin (BTC) naik dalam 24 jam terakhir. Ethereum (ETH) melonjak 8,52% dan XRP menguat 7,3%. Kapitalisasi pasar kripto global juga naik 5,28%, menandakan euforia pasar terhadap potensi stabilitas geopolitik jangka pendek.

Analisis dan Prediksi Bitcoin

Meskipun pasar kripto masih dibayangi volatilitas tinggi, analis tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah hingga panjang Bitcoin. Beberapa analis memproyeksikan harga Bitcoin bisa mencapai US$200.000 pada pertengahan 2025, didorong oleh arus masuk dana institusi ke ETF Bitcoin serta meningkatnya adopsi global. Bahkan, menurut Standard Chartered, Bitcoin berpotensi menembus US$500.000 pada 2028 jika momentum ini berlanjut.

Secara makroekonomi, indikator penting seperti M2 Supply (jumlah uang beredar) juga mendukung tren bullish. Selama M2 tidak mengalami koreksi signifikan, potensi penguatan Bitcoin dinilai tetap terbuka. Namun, fluktuasi tetap menjadi bagian tak terpisahkan, terutama bila terjadi perubahan tiba-tiba dalam situasi geopolitik atau kebijakan moneter global.

Dari sisi teknikal, grafik harga Bitcoin menunjukkan pola “SWEP” disertai potensi divergence pada Stochastic Oscillator, yang mengindikasikan kemungkinan pembalikan ke tren bullish. Jika gencatan senjata Iran–Israel berlanjut, harga berpotensi rebound ke level $110.000 atau lebih, seiring sentimen positif dan dana institusional yang terus mengalir masuk melalui ETF.

Untuk pasar kripto secara umum (grafik Total 3), tekanan jual telah menyentuh level support 0.618 Fibonacci, namun belum menembus ke bawah. Ini menunjukkan peluang pembalikan tren, terutama jika situasi geopolitik semakin stabil. Stochastic Oscillator yang memasuki area oversold mendukung potensi kenaikan menuju kapitalisasi pasar $866 miliar hingga $900 miliar.

Sebaliknya, bila terjadi serangan lanjutan secara tiba-tiba, Bitcoin bisa kembali turun ke bawah $100.000, dan kapitalisasi pasar berisiko jatuh ke $800 miliar atau lebih rendah. Kondisi ini bisa memicu panic selling yang menghambat tren bullish jangka menengah. Oleh karena itu, perkembangan situasi di Timur Tengah akan menjadi faktor penentu utama dalam pergerakan pasar kripto dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Seruan damai Donald Trump dan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel memberi harapan baru bagi stabilitas global. Pasar kripto langsung merespons dengan lonjakan harga, menunjukkan betapa sensitifnya aset digital terhadap dinamika geopolitik. Selama situasi mereda dan likuiditas tetap mengalir, tren positif di pasar kripto berpotensi berlanjut sepanjang 2025.

Baca Juga: Ethereum ETF Bangkit! Aliran Dana Tembus $3,5 Miliar

Comments are closed for this post.