Bitcoin Merana Sementara, Sebuah Peluang Aksi Beli?
Bitcoin kehilangan sebagian besar nilainya terhadap dolar AS pada minggu ini. Turun sekitar 12 persen selama tujuh hari terakhir, Raja Aset Kripto saat ini diperdagangkan di sekitar US$8.700, menurut data di Cryptocompare. Sangat penting untuk melihat ke mana dinamika Bitcoin dari level itu.
Di satu sisi harga bergerak di Moving Average (MA) 200 hari di US$8.800, yang sekarang telah beralih ke resistance. Bitcoin belum menutup hari di bawah MA-200 sejak 27 Januari tahun ini, dan sangat mungkin untuk hari ini menjadi hari pertamanya. Ini mungkin akan berlangsung bearish.
Semua ini terjadi di tengah semakin berkembangnya wabah virus Corona. Kasus yang dikonfirmasi datang dari seluruh dunia dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Italia, Inggris dan sebagainya.
Ini tidak dapat disangkal telah merenggut korban secara global. Di Tiongkok, dilaporkan, bahwa negara itu akan menunda peluncuran mata uang digital bank sentral terutama karena wabah itu, meskipun mereka masih berharap untuk meluncurkannya pada tahun 2020.
Sejumlah pabrik-pabrik besar di Tiongkok bahkan masih ditutup karena wabah itu, termasuk di Korea Selatan. Ini yang dianggap menggangu sistem ekonomi dunia, sebab manufaktur barang sebagian besar berasal dari Timur dunia.
Sementara itu pasar modal di Amerika, berdasarkan indeks S&P 500 menandai koreksi tercepat dalam sejarah. Indeks kehilangan lebih dari 10 persen lebih dari seminggu, sementara semua indeks utama lainnya juga menurun dengan cepat, hari demi hari.
Sejumlah media, bahkan mencatat penurunan pasar modal di AS adalah yang terbesar sejak 10 tahun terakhir. Beberapa pengamat bahkan memprediksi resesi ekonomi akan dimulai pada pertengahan tahun ini, di mana wabah virus Corona merupakan faktor besar.
Harga minyak mentah dunia pun ambrol, jauh di bawah ketika bulan lalu. Emas, yang dianggap sebagai safe-haven belum menunjukkan kenaikan signifikan merespons dinamika ini, sebab kenaikannya dalam 60 terakhir sudah sangat tinggi dan investor mungkin memilih merealisasikan keuntungan.
Segi di lain di aset kripto, selain Bitcoin, altcoin merasakan dampaknya juga. Semua aset kripto dengan kapitalisasi besar “diperdagangkan merah: selama tujuh hari terakhir. Lebih dari US$24 miliar menguap dari total kapitalisasi pasar.
Di sisi lainnya, dominasi Bitcoin telah meningkat. Ini lebih lanjut menandakan situasi keseluruhan yang sulit untuk altcoin, yang berjuang untuk mengklaim alasan baru.
Saran-saran berikut juga dapat dipertimbangkan, khusus bagi Bitcoin. Ketika pasar merunduk seperti ini, peluang beli sangatlah lebar, karena jauh lebih murah daripada beberapa bulan sebelumnya.
Dengan menimbang Bitcoin Halving pada Mei 2020, laju produksi Bitcoin semakin sedikit. Dengan kelangkaan itu, maka ada ketidakseimbangan antara permintaan dengan penawaran. Penawaran (supply) semakin kecil dibandingkan permintaan, maka harga berpotensi naik. Jika bercermin pada dua Halving sebelumnya, harga bergerak naik lebih dari 12 bulan setelah tanggal Halving.
Di sisi fundamental, hashrate tambang Bitcoin masih stabil, yang menandakan para penambang masih percaya diri memainkan perannya.
Satu yang pasti, dampak virus Corona melahirkan ketidakpastian, sebab pasar saham, emas, minyak dan aset kripto merunduk pada saat yang bersamaan. Pun kita tak pernah tahu kapan wabah ini berakhir, hingga vaksin bisa diciptakan. Semoga tak lama. [triv]