Bitcoin Outflow Pecah Rekor, Siap Bull Run?
Outflow Bitcoin Pecah Rekor, Holder Akumulasi di Tengah Volatilitas November
Harga Bitcoin (BTC) sempat bergerak liar sepanjang November, tetapi investor besar justru memanfaatkan kondisi ini untuk mengakumulasi BTC. Data menunjukkan outflow Bitcoin dari exchange mencapai -369.121 BTC, jadi salah satu yang terbesar dalam sejarah.
Outflow sebesar ini menandakan banyak investor memindahkan BTC mereka ke cold wallet, biasanya untuk disimpan dalam jangka panjang. Meski pasar bergejolak, kepercayaan holder terhadap Bitcoin terlihat semakin kuat.
Pola serupa juga terjadi pada Ethereum (ETH), dengan outflow mencapai -1,7 juta ETH, mengindikasikan potensi pembalikan arah setelah fase koreksi.
Apa Arti Outflow Bitcoin?
Sederhananya:
- Outflow (BTC keluar dari exchange) → biasanya sinyal akumulasi, pasar menipis.
- Inflow (BTC masuk exchange) → biasanya sinyal siap dijual, tekanan turun meningkat.
Grafik CryptoQuant menunjukkan bahwa setiap kali bar merah (outflow) mendominasi, harga Bitcoin cenderung pulih. Sebaliknya, saat inflow tinggi, pasar sering masuk fase distribusi.
Outflow besar ini membuat pasokan Bitcoin di exchange turun ke level sangat rendah. Kondisi ini penting karena semakin sedikit BTC di exchange, semakin kecil kemungkinan tekanan jual muncul secara besar-besaran.
Beberapa analis menyebut kondisi ini sebagai capitulation sementara—di mana trader yang panik keluar, sementara holder kuat masuk untuk mengakumulasi.
Dampak ke Depan: Target $130.000 Mulai Dibicarakan
Tren outflow ini membawa sentimen bullish jangka menengah. Ada beberapa faktor yang bisa mendorong rally:
1. Supply Bitcoin Makin Tipis
Saat pasokan mengecil, harga lebih mudah naik ketika ada permintaan baru.
2. Potensi Pemotongan Suku Bunga oleh The Fed
Jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga pada Desember, biasanya aset seperti Bitcoin ikut menguat.
3. Inflow dari ETF Baru (SOL & XRP)
ETF baru bisa membawa dana institusional masuk ke pasar kripto, memperkuat momentum bullish.
Dengan kombinasi ini, analis melihat peluang Bitcoin menuju $130.000 dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, pasar kripto secara keseluruhan diproyeksi bisa naik 20–30%.
Namun, pasar tetap harus waspada. Tanpa dukungan permintaan kuat, koreksi 10–15% masih mungkin terjadi. Walau begitu, netflow negatif yang berkelanjutan saat ini tetap dianggap sebagai indikator dasar harga (bottom signal).
Kesimpulan
Outflow Bitcoin yang mencapai rekor baru menjadi sinyal bahwa investor besar semakin percaya terhadap prospek jangka panjang BTC, meski pasar sedang volatil. Akumulasi ini menciptakan fondasi kuat untuk potensi bull run di akhir tahun hingga memasuki Q1 2026.
Dengan pasokan exchange yang menurun, kebijakan The Fed yang lebih longgar, dan regulasi yang semakin mendukung, Bitcoin kembali dipandang sebagai aset aman sekaligus lindung nilai inflasi.
Namun, tetap ada faktor risiko seperti kondisi geopolitik yang bisa mengganggu tren bullish ini sewaktu-waktu. Investor disarankan tetap memantau reserve exchange sebagai indikator utama pergerakan pasar.
Baca Juga: Triv Listing 7 Koin Baru