Gara-gara Kripto, Inilah Orang Kaya Baru di Tiongkok
Kemarin, Hurun China Rich List mengumumkan daftar orang-orang terkaya di Tiongkok dengan kekayaan bersih lebih dari Rp3 miliar. Di antaranya orang-orang kaya itu terdapat 13 orang yang terkait dunia blockchain dan kripto
Di sana ada Micree Zhan Ketuan, pendiri Bitmain, masuk dalam 100 orang terkaya di Tiongkok, dengan kekayaan mencapai USD2,4 miliar. Di urutan ke-204 ada Wu Jihan, juga pendiri Bitman, dengan kekayaan mencapai USD2,3 miliar terpaut sedikit dengan Micree.
Sementara itu, Zhao Changpeng, pendiri Binanca berada di peringkat ke 230 dengan kekayaan lebih dari dari US$2,1 miliar. Di belakang Zhao ada Star Xu sang pendiri OKCoiin dan Pendiri Huobi, yakni Li Lin.
Tak ketinggalan ada Zhang Nangeng, pendiri Canaan Creative da Hu Dong pembuat mesin penambang Bitcoin dari Ebang International Holdings.
Daftar itu juga memuat investor BTC Li Xiaolai, dengan perkiraan kekayaan mencapai US$1 miliar. Belum lama ini dia mengatakan berhenti berinvestasi di bisnis blockchain. TechNode melaporkan, Li menulis di Weibo: “Mulai hari ini, secara pribadi saya tidak akan berinvestasi di proyek apapun, baik itu blockchain atau startup. Kalau Anda melihat nama saya tertulis di proyek apapun, abaikan saja. Nama saya seringkali dicatut tanpa sepengetahuan saya. Saat ini, saya akan menghabiskan beberapa tahun untuk berganti karir, dan saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya.”
Setelah pengumuman Li tersebut, para pengikutnya memberikan ucapan dukungan dan terima kasih atas pengaruhnya selama ini. Di sisi lain, ada yang ragu tentang keputusan tersebut, mengingat Xiaolai masih bisa berinvestasi secara tidak langsung melalui lembaga dana atau institusi.
Pada 10 Agustus 2018 lalu diumumkan, Bitmain akan melantai di bursa saham Hongkong, Hong Kong Stock Exchange pada kuartal IV tahun ini atau kuartal I tahun depan. Praktis ini akan menambah kekayaan si pendirinya, yakni Jihan Wu dan Micree Zhan.
Pada 23 Juli lalu, Bitmain mampu meraup dana pra-IPO (initial public offering) hingga US$1 miliar, di mana kucuran terbesar datang dari China International Capital Corporation. Turut pula bergabung Tencent Holding, Softbank Group yang menggelontor dana investasi sebesar US$15 miliar kepada Bitmain Technologies Holding Company.Perusahaan ini berafilisasi dengan Lei Jun, pendiri Xiaomi. Asal tahu saja Tencent adalah perusahaan raksasa di Tiongkok yang membesut aplikasi popular WeChat.
Seiring dengan perkembangan bisnis blockchain, orang-orang kaya baru dari Tiongkok akan semakin banyak dan bersaing dengan negara lain dengan visi yang serupa. Tampaknya larangan keras Pemerintah Tiongkok terhadap praktik blockchain hanya menyasar kepada penyalahgunaannya, bukan terhadap keseluruhan praktik blockchain. Mungkin pemerintah melihat, selama itu positif dan menghasilkan penerimaan pemasuk kepada negara, maka itu dapat diteruskan. Kita tunggu saja.