Harga Bitcoin Genap US$60 Ribu, Kapan US$100 Ribu?

Harga Bitcoin pada Jumat, 15 Oktober 2021 tengah hari genap US$60 ribu. Ini kali pertama terjadi sejak Mei 2021 dan hanya sejengkal dari rekor tertinggi, 14 April 2021. Apakah kita saat ini menuju US$100 ribu pada tahun ini juga?

Mengacu pada argumen terkini Mike McGlone dari Bloomberg Intelligence pada Jumat malam, ia mengemukakan sejumlah alasan mengapa harga Bitcoin bisa terpacu lebih cepat menjadi US$100 ribu atau setara Rp1,4 milyar.

Ada banyak hal yang dia kemukakan. Di antaranya adalah dominasi dolar yang masih cemerlang, sikap mendukung kripto berseberangan dengan Tiongkok, termasuk ETF Bitcoin yang mungkin diperdagangkan mulai pekan depan.

Sebenarnya kajian Mike McGlone soal Bitcoin akan US$100 ribu sudah dikemukan sejak Mei 2021 lalu, ketika harga Bitcoin ambrol dari puncak tertingginya, US$64.863.

AS Bersikap Berseberangan

Pasca Tiongkok membumihanguskan industri tambang Bitcoi di negerinya dan melarang semua transaksi terkait kripto di sistem perbankan dan fintech, AS, lewat SEC dan The Fed jsutru mengambil sikap yang berseberangan.

Kedua-duanya justru mengatakan dengan tegas bahwa tidak akan melarang aktivitas kripto di dalam negeri.

SEC (Komisi Bursa dan Sekuritas) AS, pimpinan Gery Gensler misalnya mengatakan bahwa hanya Kongres yang bisa melarangnya dan setuju dengan inovasi demi ekonomi dalam negeri.

ETF Bitcoin

Gensler juga memberika lampu hijau bagi lahir perdananya ETF Bitcoin Berjangka, yakni instrumen investasi bernilai Bitcoin berjangka yang kelak akan diperdagangkan di bursa efek AS.

Instrumen investasi ini diperkirakan akan meraup kapital yang besar terhadap Bitcoin ini, walaupun secara tak langsung.

Basis nilai ETF itu adalah nilai perdagangan Bitcoin Berjangka di CME (Chicago Mercantile Exchange). CME sendiri sejak Desember 2017 sudah “menjual” produk investasi khusus nasabah yang berkantong tebal itu.

Nah, dengan ETF Bitcoin akan masuk bursa efek, maka investor retail dapat dengan mudah tereksposure dengan nilai Bitcoin.

ETF Bitcoin pertama di dunia sudah ada di Kanada sejak Januari 2021. Namun di negeri itu underlying asset-nya adalah Bitcoin Fisik alias harga Bitcoin di pasar spot.

SEC menilai ETF Bitcoin Berjangka setidaknya lebih mudah dikendalikan, karena CME sendiri sangat teregulasi lewat CFTC.

Kapan US$100 Ribu?

Walaupun Mike McGlone sebelumnya yakin level US$100 ribu bisa dicapai pada tahun ini juga, namun dengan mencapai resisten terkini di US$60 ribu, level ultra psikologis itu bisa dicapai setidaknya pada November 2022.

Dengan demikian, guna mencapai rekor tertinggi baru, baru bisa tercapai pada Februari 2022, kecuali ada permintaan yang tinggi sebelumnya.

Fundamental Masih Apik

ETF Bitcoin Berjangka hanya masalah waktu untuk terwujud dan menjadi lapis fundamental terpenting, karena pasar ETF punya nilai baru menghampiri investor-investor muda yang lebih sadar soal dunia baru keuangan digital ini.

Toh, bank-bank besar, VISA, Mastercard dan lain-lain sudah menyadari peran pentin kelas aset baru ini untuk ekonomi baru yang jauh lebih efisien.

Belum lagi melihat fakta baru, bahwa hashrate tambang Bitcoin sudah beralih total ke AS dari Tiongkok. Ini adalah peralihan besar yang terjadi kali pertama dalam sejarah Bitcoin.

Bank Sentral juga beramai-ramai menerbitkan uang digital baru demi menyamai uang digital komunitas dan swasta ini.

Di atas itu semua, seperti yang kami gaungkan di blog ini, situasi ini adalah peluang, sebuah strategi jangka panjang. [triv]

Comments are closed for this post.