Harga Emas dan Bitcoin Turun, Beli Lagi, Lalu Tahan?

Kalau boleh jujur, tidak ada penyebab pasti dan absolut tentang penyebab harga emas dunia turun setelah mencapai rekor harga tertinggi beberapa waktu lalu. Nyatanya, tak hanya harga emas yang menukik. Saham di AS juga begitu dalam beberapa pekan terakhir, apalagi Bitcoin yang bikin kita agak nelangsa. Setidaknya berikut ini adalah penjelasan logisnya, yang sebagian besar kita lupakan.

Khusus emas, jikalau boleh meraba-raba dan menafsirkan penyebabnya, ada beberapa hal. Faktor pertama adalah menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata negara lain.

Dan kedua, sebagian lagi, karena perubahan dalam kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral AS, termasuk pemerintah AS untuk membantu AS dan ekonomi dunia pulih dari resesi akibat pandemi.

Dengan kata lain, sebagian pihak menjual emas cadangannya dan beralih ke dolar yang menjadi relatif stabil daripada sebelumnya. Ingatlah beberapa waktu lalu, The Fed menekankan menjaga inflasi sebesar 2 persen tahunan. Ini kata kunci penguatan dan stabilitas nilai dolar itu.

Nah, masalahnya sampai kapan bisa bertahan di kisaran inflasi 2 persen itu dan tidak meningkat? Jawabannya adalah faktor geopolitik, setidaknya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok.

Kuat diduga ketegangan itu masih akan berlanjut dengan segala macam ragamnya, bisa mulai dari perang proksi di Laut China Selatan yang memerangkap sejumlah negara-negara di Asia Tenggara. Ya, sesuatu yang bukan normal.

Pun lagi pandemi ini belum usai, karena korban sakit dan meninggal terus bertambah.

Belum lagi vaksin yang ada saat ini juga belum memastikan bisa menyembuhkan dan memulihkan.

Ingatlah, pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918, perlu waktu hingga 2 tahun lebih untuk mendapatkan vaksin yang sempurna dan benar-benar cocok dengan tubuh manusia. Pun setelah itu, masih perlu waktu memulihkan pecahan-pecahan kekacauan saat ini.

Jadi, status pasar emas saat ini relatif wait and see dan sekaligus ditafsirkan sebagai peluang baik untuk lebih banyak membeli emas lagi, karena harga masih cukup murah. Singkat kata, koreksi ini masih sangat sehat dan siap menanjak.

Ramalan
Tanpa mengacu pada harga berapa emas akan bertengger naik atau turun, aturan utama dalam memiliki emas adalah ia sebagai asuransi keamanan uang dan kekayaan Anda.

Hal yang sangat dungu jikalau emas tidak menjadi bagian portofolio utama Anda, khususnya di masa-masa sulit seperti ini. Di masa normal saja kita perlu membeli emas, apalagi masa-masa sulit seperti ini. Sekali lagi kata kuncinya adalah emas sebagai alat asuransi kita, alat pengaman kekayaan.

Jikalau mengacu pada pendapat Frank Giustra konglomerat asal Kanada, maka emas akan terus naik, jauh melampaui harga rekor emas global, yakni US$2,075 per ounce.

“Saat ini sekitar triliunan dolar masuk ke surat utang (obligasi). Pertanyaannya adalah, ke mana uang itu akan pergi ketika pasar mulai panik dan menjual obligasinya? Jawabannya adalah, orang pasti akan beralih ke emas!” kata Giustra di Kanal Youtube Stansberry Research, beberapa hari yang lalu.

Giustra juga agak pesimistis terhadap penguatan dolar AS akhir-akhir ini. Baginya penguatan itu tidak akan abadi, sebab The Fed akan terus menambah pasokan dolar ke dalam pasar supaya pemerintah AS bisa membayar hutang-hutangnya dari obligasi.

“Ada masanya penguatan dolar itu akan berakhir dan suku bunga pun menjadi nol atau malah minus. Siapa akan membeli dolar jika suku bunganya minus?” tegasnya menyiratkan akan lebih banyak pihak beralih ke emas jikalau dolar AS akan melemah di kemudian hari.

Beli Emas dan Bitcoin
Sementara itu, Robert Kiyosaki di kanal yang sama kemarin mengatakan bahwa sistem ekonomi global memang sedang sakit sejak lama, khususnya disebabkan oleh sistem perbankan yang carut-marut. Ia menyarankan terus membeli emas dan Bitcoin.

Ia juga menyoroti bahwa tekanan terhadap harga emas dan Bitcoin tidak mungkin sebesar yang dibayangkan banyak orang, gara-gara nanti ditemukan vaksin yang efektif sehingga bisa memulihkan ekonomi.

“Saya pikir tekanannya tidak begitu keras. Masalahnya emas dan Bitcoin itu alat investasi di kala bencana seperti ini. Kalau dalam situasi normal, maka Anda tak perlu emas dan Bitcoin. Ingatlah, uang dolar sendiri sejak tahun 1971 tidak lagi dipatok dengan nilai emas,” kata Kiyosaki, menyiratkan betapa tak bernilainya dolar.

Namun, di atas itu semua, keputusan toh di tangan Anda sendiri, mau membeli emas atau Bitcoin. Fakta yang pasti, dunia ini memang serba tak pasti. Satu yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Menuju kegemilangan. [*]

Comments are closed for this post.