Hitung Untung dan Risiko Staking ETH

Blockchain Ethereum generasi baru, alias Ethereum 2.0 direncanakan diterbitkan pada tahun ini juga. Kendati belum pasti, ada estimasi soal untung lewat staking Ether (ETH)-nya.

Secara sederhana Ethereum 2.0 adalah perubahan sistem algoritma konsensus dari Proof-of-Work (Pow) menjadi Proof-of-Stake (PoS). Konsensus inilah yang memastikan transaksi keuangan, baik ETH dan token di blockchain berjalan baik dan aman.

Jikalau PoW mengandalkan energi listrik yang besar di mesin tambang ETH, maka PoS Anda hanya perlu menyewa komputer berspesifikasi khusus yang lebih hemat listrik, tetapi wajib membayar biaya berlanggan hosting per bulan.

Di situlah, meggunakan wallet Anda menumpuk/mengumpulkan ETH Anda sebagai agunan berpartisipasi dalam jaringan blockchain. Karenanya, ada berhak mendapatkan imbalan berupa ETH setiap tahun.

Di satu sisi, prinsip sederhana PoS, sama seperti Anda menabung di bank atau menggunakan instrumen investasi deposito. Anda mendapatkan imbal hasil pasif berdasarkan jumlah dana yang Anda miliki.

Bedanya di dunia blockchain, aset kripto milik Anda bisa digunakan dalam alur transaksi blockchain secara keseluruhan, yakni sebagai validator, sembari mendapatkan imbalan sebagai hadiah jasa.

Berikut ringkasan Ethereum 2.0 dan cara melakukan staking:

Bagaimana cara bermigrasi ke Ethereum 2.0?
Pengguna di Ethereum 1.0 (saat ini) akan dapat mengunci/men-lock Ether (ETH) mereka dalam smart contract khusus (via wallet) dan kemudian akan disetorkan dengan jumlah yang sama di Beacon Chain di Ethereum 2.0.

Pada saat itu juga Ether itu menjadi agunan, terlibat dalam memvalidasi transaksi dan mulai mendapatkan imbalan langsung di Ethereum 2.0.

Apa saja syaratnya?
/ Minimal saldo adalah 32 ETH
/ Komputer dengan spesifikasi perangkat keras yang memadai, disarankan CPU lebih dari 2 GB dan RAM 4 GB. Boleh menggunakan komputer cloud yang bisa Anda sewa tahunan.
/ Koneksi Internet yang cepat dan stabil

Perangkat lunaknya apa saja?
Ada beberapa, yakni:
/ Node beacon, sebagai hub (penghubung) yang menyimpan status, menangani rekan dan sinkronisasi masuk, menyebarkan data block dan pengesahan (validation).

/ Memiliki server gRPC, tempat klien dapat terhubung dan menyediakan API public.

/ Validator client yang menghubungkan node beacon Anda agar dapat memvalidasi block.

Staking-nya berapa lama?
Penting untuk dicatat bahwa periode pasti Blockchain 2.0 belum pasti, termasuk besaran staking dan periode waktunya.

Hanya saja estimasi ini didasarkan pada informasi resmi oleh Consensys, organisasi yang mengelola Ethereum.

Untuk bisa menarik ETH di staking ini mengikuti sistem antrean. Jadi, Anda tidak bisa langsung menarik ETH Anda jika Anda tak ingin berperan sebagai validator.

Pun jika tidak ada antrean, maka waktu penarikan minimum adalah 18 jam dan menyesuaikan secara dinamis, tergantung pada berapa banyak orang yang menarik pada saat itu.

Apakah saja risikonya?
Prinsip penting sebagai melakukan staking (validator transaksi) adalah memastikan bahwa Anda secara konsisten selalu sedia ada (standby).

Oleh karena itu, ada sistem penalti/punishment jika peranti lunak Anda offline atau tidak terhubung ke jaringan blockchain, misalnya Anda bisa kehilangan beberapa persen bunga (imbal hasil) dari ETH yang simpan dalam skala hitung tahunan.

Jadi, misalnya suku bungan acuannya adalah 52 persen per tahun, maka Anda kehilangan sekitar 0,14 persen dari saldo ETH Anda setiap hari.

Kemudian, jikala kelak saldo Anda turun di bawah 16 ETH, maka Anda otomatis terhapus sebagai validator alias tidak bisa staking sama sekali.

Berapa imbal hasilnya?
Ukuran imbal hasil adalah tahunan yakni 52 persen per tahun, dengan periode minimal selama 180 hari.

Minimal jumlah ETH yang di-stake adalah 32 ETH (sekitar Rp165 juta saat ini).

Jadi, dengan 32 ETH saat ini, Anda berhak mendapatkan imbal hasil tahunan menjadi lebih dari 15 ETH (Rp82 juta) dan seterusnya.

Anda bisa menggunakan kalkulator staking ini agar mendapatkan informasi yang lebih terperinci.

Mendapatkan penghasilan pasif dengan cara staking terhitung berisiko tinggi, karena praktis sangat tergantung pada naik turunnya harga ETH itu sendiri. [*]

Comments are closed for this post.