Hitung Untung Staking Ether (ETH)
Pada kuartal pertama tahun 2020 mendatang, blockchain Ethereum akan memulai hijrah tahap pertama ke sistem Proof-of-Stake (PoS). Disebut Ethereum 2.0 (Serenity), Ethereum akan meninggalkan secara total sistem Proof-of-Work (PoW) yang lazim dikenal dengan metode mining (menambang) seperti Bitcoin (BTC). Dengan sistem PoS, pengguna akan mendapatkan keuntungan dengan menyimpan aset kripto Ether (ETH) dalam rentang waktu tertentu. Bagaimana perhitungannya?
Ethereum pindah ke sistem PoS tak lain tak bukan karena alasan penambahan kecepatan dan berapa banyak transaksi yang bisa dikelola dalam tempo satu detik. Dengan dua aspek itu bisa menyamai sistem transaksi keuangan milik Visa yang mencapai ribuan transaksi per detik, maka diharapkan adopsi terhadap Ethereum juga bisa meningkat.
Lantas, bagaimana pengguna Ether mendapatkan keuntungan, ketika sistem mining sudah tak digunakan lagi? Di sistem PoS, pihak yang mensahkan dan memverifikai setiap transaksi disebut sebagai validator, peran dan fungsinya sama seperti miner.
Perbedaannya adalah, kalau miner sangat fokus pada energi listrik yang digunakan pada peralatan penambangan, validator fokus pada peningkatan jumlah Ether (ETH) yang dikumpulkannya/simpan/deposit di wallet.
Semakin banyak ETH-nya, maka semakin besar pula peluangnya memverifikasi transaksi, termasuk keuntungan yang diperolehnya (per bulan dan per tahun). Inilah yang disebut dengan staking.
Saat ini developer Ethereum mencanangkan imbal hasil dari staking adalah 4-10 persen per tahun. Mari kita anggap imbal hasilnya adalah sekitar 4,2 persen. Dengan minimal staking adalah 32 ETH (saat ini sekitar US$4,260 atau Rp59 juta), maka per tahun Anda bisa mendapatkan imbal hasil sebesar 0,1119 ETH; US$14,89 per bulan (Rp208 ribu) atau 1,3425 ETH; US$178,73 (Rp2,4 juta). Ini masih perkiraan kasar.
Anda bisa menggunakan kalkulator berikut untuk menghitung imbalannya.
Dengan harapan di masa depan harga Ether akan naik, maka diharapkan lebih cepat modal kembali,
Sistem staking tidak sesederhana menyimpan Ether di wallet biasa. Tetapi harus disimpan di wallet di komputer yang harus terhubung ke Internet selama 24 jam penuh, 7 hari sepekan.
NodeFactory menyebutkan staking di komputer mini Raspeberry Pi pun sudah cukup. Sebab, jikalau Anda tidak terkoneksi (offline), maka sistem akan memberikan semacam denda (punishment/penalty) yang secara otomatis mengurangi jumlah Ether yang Anda staking.
Diperkirakan, jikalau Anda tidak online, maka dendanya mencapai 0,0137 persen per hari, yang dikurangi jumlah ETH yang Anda staking (simpan).
Alasan di balik itu adalah, semakin banyak jumlah validator, maka jaringan blockchain Ethereum akan semakin aman dan sebaliknya.
Komputer Anda pun harus terhubung dengan Beacon Node. Ini adalah jenis node (simpul) baru di Ethereum bersistem PoS. Jika Anda menjalankan Beacon Node sendiri, maka spesifikasi CPU komputer Anda harus lebih tinggi lagi. Tentu ini tak sederhana.
Nah, Jika Anda enggan men-setting Beacon Node sendiri di komputer. Maka sejumlah layanan staking pool memudahkan Anda.
Komputer Anda cukup terhubung dengan layanan staking pool yang terhubung Beacon Node.
Dengan cara ini tentu akan memperkecil imbalan yang Anda dapatkan, karena penyedia staking pool akan membebani Anda dengan biaya rutin. Ya, sepadanlah dengan kemudahan yang Anda dapatkan. [*]