Institusi Songsong Bitcoin
Kabar ini mungkin tak cukup mengejutkan. Senin, 6 Mei lalu Bloomberg mengungkapkan bahwa Fidelity Investment, melalui anak perusahaannya, Fidelity Digital Asset akan mulai membuka perdagangan Bitcoin melalui platform-nya dalam beberapa pekan ke depan.
Keterlibatan Fidelity Investment di sektor aset kripto Bitcoin sebenarnya sejak awal Maret sudah diketahui publik. Pada 7 Maret 2019 misalnya, mereka mengumumkan telah melayani sejumlah klien institusi untuk menyimpan dan mengelola aset kripto Bitcoiin.
Fidelity Investment mungkin tak cukup ternama di Indonesia. Perusahaan ini adalah satu dari perusahaan raksasa di bidang manajemen aset dan keuangan kelas dunia.
Fidelity Investments merupakan pengelola aset kelima terbesar di dunia, dengan total aset senilai lebih dari US$2,5 triliun. Salah satu divisi perusahaan tersebut, Fidelity Digital Assets, menghadirkan perdagangan dan kustodian Bitcoin dan kripto bagi investor institusi Amerika Serikat.
“Kami terus membangun kemampuan teknis dan operasional untuk mengamankan, memperdagangkan dan mendukung aset digital dengan pengawasan yang diminta oleh investor institusi,” sebut Fidelity melalui pengumuman pada akhir Januari lalu.
Dengan Fidelity Investments akan menghadirkan layanan perdagangan Bitcoin, bisa jadi itu adalah cerminan semakin banyaknya klien yang mereka layani. Catatan penting di sini adalah Fidelity Investments hanya melayani klien dari kalangan institusi (perusahaan, organisasi yang memiliki dana investasi yang sangat besar). Dengan kata lain, nasabah personal praktis tak dilayani.
Selain Fidelity Investments, raksasa keuangan E*Trade juga akan melakukan hasl serupa, juga untuk kalangan institusi.
Bursa perdagangan saham dan valas raksasa, E*Trade Financial Corp sedang bersiap-siap untuk memperdagangkan Bitcoin dan jenis aset kripto lain pada platform-nya, menurut seseorang sumber anonim di perusahaan itu kepada Bloomberg, Sabtu (27/04).
“E*Trade Financial akan memulainya dengan menambahkan Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), dan akan mempertimbangkan untuk menambahkan aset kripto lainnya di masa depan, kata sumber tersebut.
Sementara itu, Ameritrade menyasar nasabah, baik dari kalangan institusi ataupun individu.
Jadi, Anda bisa bayangkan besaran akumulasi yang bisa terbentuk terhadap Bitcoin. Ini adalah cerminan rasa percaya diri investor terhadap Bitcoin, entah itu sekadar spekulasi atau murni berdasarkan pengetahuan yang lebih terhadap kelas aset baru itu. Apakah itu semua akan memicu kenaikan Bitcoin pada tahun ini atau bahkan lebih pada Mei 2020, tatkala peristiwa Block Reward Halving berlangsung?
Jika kita mendekati itu dengan tren harga Bitcoin belakangan ini, kira-kira apakah cukup mecerminkan sentimen positif? Ya, bisa jadi. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Bitcoin dalam 24 jam terakhir per 7 Mei 2019, bergerak di kisaran US$5.923 (Rp84,6 juta) atau naik sekitar 4,20 persen. Sedikit lagi, harga akan menyentuh 6 US$6ribu. Pun demikian, harga Bitcoin sudah naik hingga 73 persen dalam 3 bulan terakhir. Luar biasa! []