JP Morgan dan Blockchain-nya
Di awal munculnya sistem uang elektronik Bitcoin yang dirancang oleh Satoshi Nakamoto, ada dikotomi antara sistem desentralistik dan sentralistik. Satoshi menyebutkan, sistem yang dibuatnya bersifat desentralistik, karena tidak ada entitas terpusat dan dominatif yang menguasai sistem. Bitcoin tidak pula diterbitkan resmi oleh pemerintah negara manapun.
Bitcoin pun disebut lebih bersifat kerakyatan, karena memungkinkan mengirimkan dana ke manapun tanpa melalui sistem elektronik perbankan biasa. Pengguna bisa memanfaatkan dompet Bitcoin pribadi atau melalui dompet yang disediakan oleh bursa kripto, baik yang bersifat sentralistik ataupun desentralistik. Singkat kata, Bitcoin adalah mata uang komunitas nan global, memungkinkan siapa saja mengakses sumber dan sekaligus menjadikannya aset spekulatif yang diperdagangkan selayak saham ataupun valas.
Sifat data transaksi Bitcoin yang distributif dan transparan pun diakui sebagai sebuah keunggulan dan pembeda utama dengan sistem perbankan tradisional. Kemudian, di hari-hari berikutnya, teknologi blockchain yang perdana ada pada Bitcoin juga digunakan oleh programmer lain dengan kebutuhan berbeda, seraya menambahkan fiturnya.
Namun, mengingat kode sumber blockchain, termasuk kode-kode terkait pengembangan lainnya adalah bersifat terbuka, maka pihak bank tradisional pun bisa terlibat di dalamnya, termasuk bank sentral sekalipun.
Khusus soal bank sentral sejak 4 tahun sebenarnya mereka sudah lama melakukan penelitian dan pengembangan soal ini. Baru-baru ini saja mereka berniat mengumumkannya, setelah sekian lama menjadi rahasia perusahaan. Sebut saja pengumuman Bank Sentral Kanada dan Bank Sentral Singapura, yang sukses mengujicoba mengirimkan dana lintas negara menggunakan teknologi blockchain Qourum (buatan JPMorgan) dan Corda. Inilah kali pertama bank sentral mengklaim berhasil mengirimkan dana menggunakan blockchain, yang tampaknya senada dengan imbauan Ketua IMF Christian Lagarde pada beberapa waktu yang lalu kepada sejumlah bank sentral.
Yang menarik adalah, uji coba itu terlaksana berkat dukungan dari sejumlah perusahaan-perusahaan tradisional, dan bukan terkait langsung dengan produk blockchain buatan startup blockchain yang kita kenal selama ini. Di sana ada Microsoft, Accenture dan JP Morgan. Blockchain framework bernama Quorum buatan JP Morgan ternyata sudah bisa diakses umum di layanan Blockchain Microsoft Azure.
Di sini, Anda bisa menggunakan JPCoin untuk melakukan pengiriman uang secara mudah. Asal tahu saja, sebagian kode sumber Quorum diambil dari teknologi blockchain yang dikembangkan oleh Ethereum dan telah dikembangkan sejak tahun 2016 silam.
Jadi, soal dikotomi antara sentralistik dan desentralistik agaknya tak relevan jika dikaitkan dengan variabel lain. Ia hanya relevan diletakkan dalam konteks sistem Bitcoin. Dan itupun agak “pincang” mengingat sejumlah pengguna lebih nyaman menggunakan bursa kripto yang sentralistik, karena trust lebih terbentuk di sana, selain masalah kemudahan dan kenyamanan penggunaan sistemnya. []