Kongres AS Dorong RUU Cadangan Bitcoin

Pasar kripto kembali dikejutkan oleh langkah besar dari Amerika Serikat. Kongres AS resmi mengajukan rancangan undang-undang (RUU) baru yang meminta Departemen Keuangan melakukan studi kelayakan pembentukan “Strategic Bitcoin Reserve” dan “U.S. Digital Asset Stockpile”.
Langkah ini bisa menjadi titik balik penting dalam integrasi kripto ke strategi keuangan nasional, sekaligus memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset digital setara dengan emas.
Apa Isi RUU Bitcoin Strategis?
RUU yang diajukan Anggota Kongres David Joyce pada 5 September 2025 ini bertujuan untuk:
- Menilai Kelayakan: Apakah Bitcoin layak dijadikan cadangan strategis bagi ekonomi dan keamanan nasional.
- Menyusun Kerangka Pengelolaan: Aturan terkait penyimpanan, keamanan, serta penggunaan aset digital oleh pemerintah.
- Diversifikasi Aset Nasional: Mempelajari dampak Bitcoin sebagai cadangan tambahan, mirip dengan emas atau devisa.
Momentum pengajuan RUU ini terjadi saat harga Bitcoin baru saja menyentuh puncak $110.000 pada Agustus 2025, sebelum terkoreksi 6% setelah pengumuman kebijakan baru.
Tren Adopsi: Dari Negara Bagian ke Level Federal
Selain pemerintah pusat, adopsi Bitcoin juga meluas di tingkat negara bagian. Sejak Maret 2025, tercatat 16 negara bagian di AS sudah mengajukan RUU cadangan Bitcoin masing-masing. Langkah ini menandakan semakin seriusnya penerimaan kripto di dalam negeri, bukan hanya sebatas spekulasi pasar.
Reaksi Pasar dan Global
Kabar ini langsung disambut positif oleh komunitas kripto. Analis menilai, jika studi kelayakan berujung pada rekomendasi positif, harga Bitcoin berpotensi melonjak lebih tinggi.
Di Eropa, regulator juga mulai menyiapkan respon terhadap kebijakan AS, karena cadangan Bitcoin strategis berpotensi memengaruhi stabilitas keuangan global.
Laporan dari Departemen Keuangan AS dijadwalkan selesai dalam 90 hari, dan hasilnya bisa menjadi dasar keputusan anggaran 2026. Investor kini menunggu apakah hasil studi ini akan mempercepat adopsi kripto dalam sistem keuangan federal.
Apa Artinya untuk Investor?
Jika RUU ini disahkan, AS bisa menjadi pionir dalam menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis. Hal ini berpotensi mendorong negara lain, termasuk negara berkembang seperti Indonesia, untuk mengikuti jejak serupa.
Namun, risiko tetap ada: volatilitas harga Bitcoin, regulasi yang belum sepenuhnya jelas, hingga ancaman keamanan siber bisa menjadi hambatan.
Kesimpulan
Langkah Kongres AS untuk mengkaji Cadangan Bitcoin Strategis menandai pengakuan resmi bahwa kripto telah menjadi bagian penting dari ekonomi digital. Jika hasil studi terbukti positif, ini bisa mempercepat adopsi Bitcoin di seluruh dunia dan menstabilkan pasar dalam jangka panjang.
Bagi investor, perkembangan ini adalah sinyal bullish yang patut dipantau, karena bisa mengubah wajah keuangan global di era digital.