Koreksi Bitcoin Itu Biasa, Rp1 Milyar Awal April?
Penghuni lama pasar Bitcoin tahu pasti koreksi besar harganya adalah sangat biasa. Tanda pasti koreksi sudah muncul 19 Maret 2021 lalu, dan terus meluruh hingga hari ini. Jika masa lalu adalah patokan, akhir Maret atau April 2021, harga Bitcoin berpotensi menjadi Rp1 milyar per BTC.
Secara teknikal, berdasarkan indikator Squeeze Momentum di time frame harian, harga Bitcoin melanjutkan koreksinya sejak 19 Maret 2021 lalu, setelah puncak bullish pada 13 Maret 2021, di lebih dari US$61 ribu.
Hal ini ditandai dengan bar hijau tua yang kian memendek. Sinyal ini biasanya akan disusul dengan bar merah terang yang memendek, lalu berangsur-angsur memanjang, tanda luruhnya harga lebih dalam hingga beberapa hari ke depan.
Saking kuatnya aksi jual di pasar, di time frame mingguan, bar hijau tua, untuk kali pertama muncul pada hari ini, per 23 Maret 2021. Ini ditafsirkan bahwa aksi jual kuat menerjang Bitcoin sudah sepekan lamanya.
Bar hijau tua terakhir terlihat pada 12 Oktober 2020 silam, 5 bulan setelah masuk Halving III.
Dalam time frame yang sama, secara teknikal, kecil kemungkinan muncul bar merah terang dan bisa berlanjut cukup dengan bar hijau tua saja. Sinyal ini bermakna adanya koreksi berskala menengah.
Tentang ini, terjadi amat langka di Bitcoin, setidaknya yang terakhir antara 17 Agustus 2021 sampai 12 Oktober 2020 (US$11.700-11.400 per BTC).
Signal ini amat langka, berkat permintaan yang memang sangat besar di pasar terhadap Bitcoin.
Dengan tafsiran koreksi berskala menengah ini, jika harga masa lampau adalah patokan, dengan harga saat ini berkisar US$53 ribuan per BTC, maka pada akhir Maret 2021 atau awal April 2021, harga Bitcoin bisa menclok di US$74 ribuan (sekitar US$1 milyar dengan kurs saat ini).
Setelah terkoreksi tipis, lanjut naik terus hingga US$88 ribu pada pertengahan April 2021. [/]