Korelasi Bitcoin-Pasar Saham Semakin Erat, Keputusan Anda Harus Tepat
Korelasi pasar Bitcoin dengan pasar saham (indeks saham di AS, yakni S&P 500), semakin erat dan menembus titik tertinggi sepanjang masa. Apa yang harus kita lakukan?
Akhir-akhir ini, harga Bitcoin telah menunjukkan tingkat korelasi tertinggi dengan pasar tradisional (saham). Pada 9 Juli 2020 korelasi antara S&P 500 dan Bitcoin mencapai level tertinggi baru sepanjang masa.
S&P 500 adalah indeks harga saham utama di Amerika Serikat dan menjadi patokan atas kinerja dari 500 perusahaan ternama. Jikalau indeks ini menurun, artinya sentimen negatif terjadi pada sebagian besar 500 perusahaan itu, dan sebaliknya.
Data dari Skew, yang dilansir dari Cointelegraph menunjukkan, bahwa korelasi terwujud dalam satu tahun, yang mencapai skor 0,38 pada Kamis, 9 Juli 2020 dan ini terjadi setelah metrik mencapai tertinggi baru pada awal minggu.
Korelasi dengan pasar saham telah tumbuh dengan kecepatan stabil baru-baru ini, dengan satu tahun mencapai tertinggi baru sepanjang masa berturut-turut.
Data dari Skew juga menunjukkan bahwa dalam satu bulan juga mencapai tertinggi sepanjang masa dari skor 0,78 pada Rabu, tetapi sejak itu turun menjadi 61,5.
Sementara Bitcoin telah menunjukkan peningkatan korelasi dengan pasar saham, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk pasar emas yang telah melampaui US$1.800 per troy ons sebagai titik tertinggi baru sejak tahun 2011.
Kajian dari Kraken belum lama ini juga menemukan, bahwa korelasi Bitcoin dengan emas telah menurun. Skor korelasi 30 juga mencapai titik terendah empat bulan, yakni -0,49, sebuah level yang jauh di bawah rata-rata satu tahun, yakni 0,24.
Korelasi antara Bitcoin dan pasar saham tradisional tumbuh setelah pandemi COVID-19 dan ambruknya pasar pada 12 Maret menjadi US$3.750 per BTC.
Ketika itu muncul asumsi, bahwa korelasi erat itu mungkin sementara dan akan luruh secara bertahap. Namun, hal sebaliknya terjadi, bahkan ketika kita sudah masuk ke Halving III pada 12 Mei 2020 lalu.
Sementara itu, korelasi yang menguat antara Bitcoin dan pasar modal/saham, ditafsirkan pula sebagai tanda bahwa kelas aset ini semakin matang (mature), karena bisa masuk dan diadopsi ke pasar derivatif (non-spot market).
Inilah yang membuat volatilitasnya tidak seliar tahun 2015-2017. Pasar derivatif Bitcoin sendiri mulai marak sejak tahun 2018 dengan produk berupa options, margins, futures dan perpetual swap. Hal serupa terjadi pada emas, sejak tahun 1976.
Khusus emas, karena tertekan oleh pasar derivatif, banyak pihak menilai harga emas sebenarnya jauh lebih tinggi daripada saat ini dan lebih cepat naiknya.
Beberapa pengamat berpendapat, bahwa korelasi erat antara Bitcoin dengan pasar saham mungkin menandakan bahwa Bitcoin menjadi semakin terwakili di berbagai portofolio tradisional yang lebih terstruktur dan lebih disukai oleh trader yang enggan masuk ke spot market.
Dan karena pengguna dari kalangan institusi masuk melalui itu, ini akan menjadi tanda bahwa adopsi terus terjadi, kendati mungkin berjalan lebih lambat.
Terkait aspek volatilitas, Bitcoin mencapai rekor volatilitas rendah, dengan volatilitas terealisasi 10-hari mencapai angka 0,2, terendah yang tidak terlihat sejak November 2018.
Penurunan itu juga terjadi bersamaan dengan penurunan volume perdagangan. Data terbaru menunjukkan bahwa volume untuk pair BTC/USDT dan BTC/USD turun 56 persen dan 44 persen pada Juni 2020.
Ketika harga terus menemukan resistensi di level US$9.300, perubahan koreksi downside yang tajam terus meningkat. Untuk alasan ini, trader melihat US$9.500 sebagai level jangka pendek yang harus dipatahkan oleh Bitcoin.
Kegagalan ke arah itu kemungkinan besar meningkatkan risiko bahwa harga bisa turun ke atau di bawah level US$8.000.
Tren ini dapat diamati di seluruh pasar derivatif dan pasar spot. Pada Juni 2020, volume di pasar derivatif turun 35,7 persen, angka terendah pada tahun 2020, dan volume di pasar spot turun 49,3 persen.
Volume yang menurun, volatilitas yang rendah, korelasi yang kuat dengan ekuitas, dan korelasi yang menurun terhadap emas, tampaknya membawa pandangan bearish terhadap harga Bitcoin, terutama karena aset kripto lainnya justru berkinerja lebih baik. [*]