Manakah Yang Mucul Pertama Kali, Bitcoin atau Ransomware?
Dalam masalah serangan ransomware, kita asumsikan bahwa hacker lebih memilih pembayaran uang tebusan melalui bitcoin karena sifatnya yang anonim dari transaksi tersebut. Hal ini mungkin bukanlah suatu ketertarikan murni dari seorang hacker pada BitCoin.
Bitcoin dan Ransomware. Kata-kata yang sering kita dengar akhir-akhir ini. Serangan ransomware telah menjadi kejadian yang umum. Telah dilaporkan bahwa jaringan Advertising/periklanan digunakan oleh sejumlah penjahat cyber untuk menyebarkan ransomware ke komputer milik para pembaca di beberapa situs berita terkenal. Ada juga laporan serangan ransomware di salah satu rumah sakit di Kentucky dan beberapa berita lainnya. Sebagian besar serangan ransomware akhir-akhir ini diikuti juga dengan sebuah permintaan uang tebusan melalui bitcoin, untuk dikirimkan ke sebuah alamat dompet tertentu.
Baca juga: Ethereum Mengalami Penurunan Sebanyak 30%
Apa Yang Dimaksud Dengan Ransomware?
Ransomware merupakan aplikasi perangkat lunak yang berbahaya atau malware. Malware ini dirancang secara khusus untuk menyusup ke komputer korbannya dan melaksanakan sebuah program yang membuat semua informasi tersimpan di dalam komputer tidak berguna dengan cara mengenkripsi data tersebut. Enkripsi tersebut dapat dihapus dengan menggunakan kunci dekripsi terkait yang dimiliki oleh penyerang/hacker. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali akses ke file-file tersebut adalah dengan mengirimkan sejumlah tebusan yang mereka minta melalui bitcoin untuk mendapatkan kunci dekripsi yang kita inginkan.
Keterkaitan Antara Bitcoin dan Ransomware
Kesalahpahaman yang sudah mendarah daging di antara banyak orang ialah bahwa serangan ransomware dikarena oleh motif Bitcoin. Namun, itu bukanlah alasan yang benar dan ransomware tersebut telah ada sejak lama, bahkan sebelum bitcoin menjadi terkenal. Masalah tersebut hanya bertumpu pada pilihan pembayaran yang telah mereka (hacker) rubah dari metode transfer uang konvensional ke Bitcoin, karena bitcoin mempunyai kemudahan pada masalah transaksinya, nama samaran (anonim) dan transparansi data transaksi yang terdapat pada blockchain.
Sejarah ransomware itu sendiri sudah ada sebelum mata uang digital muncul. Serangan ransomware pertama kali tercatat pada tahun 1989 yang disebut PC Cyborg atau AIDS Trojan. Ransomware itu diciptakan oleh Joseph Popp dan menuntut uang tebusan sebesar $ 189 yang harus dibayar ke PC Cyborg Corporation untuk mendekripsi file komputer. Sejak saat itu muncullah berbagai serangan ransomware.
Dalam sebuah artikel terbaru, seorang penulis Peter Van Valkenburgh memberikan sebuah pandangan yang berbeda, mengapa seorang hacker menuntut uang tebusan berupa bitcoin bukannya dengan mekanisme transfer dana konvensional atau gift card. Menurut dia, hacker memiliki kesempatan yang lebih baik jika tetap anonim dengan menuntut uang tebusan dalam bentuk kartu hadiah daripada bitcoin. Gift card menawarkan tingkat anonimitas yang lebih tinggi dari pelacakan transaksi dibandingkan dengan mata uang digital yang masih meninggalkan jejak di blockchain.
Sulit untuk menghindari serangan hacker, tetapi juga tidak sulit untuk menjaga diri sendiri agar tetap aman dari serangan hacker. Agar terhindar dari serangan hacker, kita harus mengikuti beberapa praktik terbaik selama menggunakan internet. Semoga dengan adanya artikel ini para pembaca tetap waspada dan selalu memproteksi diri dari serangan hacker.
Sumber: Coin Center
Manakah Yang Mucul Pertama Kali, Bitcoin atau Ransomware?