Meneropong Rencana Bitcoin ETF di AS
Kemarin, BNY Mellon, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat mengumumkan kemitraannya dengan Grayscale. Bank itu siap mengalihkan produk GBTC bernilai Bitcoin menjadi produk investasi Bitcoin ETF yang bisa diperdagangkan di bursa efek di negeri itu. Namun, perlu persetujuan dari SEC.
ETF alias Exchanged-traded Fund adalah produk investasi di bursa efek, yang nilainya berdasarkan aset lain. ETF diperdagangkan di bursa efek yang lazimnya menjual saham untuk publik. Gold ETF misalnya bernilai emas.
ETF sejenis reksadana yang diperdagangkan kepada publik yang mewakili nilai aset oleh perusahaan tertentu.
Di Amerika Serikat, wacana Bitcoin ETF sudah berlangsung sejak tahun 2018, seiring semakin maraknya produk kontrak berjangka Bitcoin oleh CME.
Sudah sangat banyak perusahaan di sana mengajukan permohonan produk Bitcoin ETF kepada otoritas setempat.
Namun, Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) belum memberikan lampu hijau. SEC beralasan, tingkat likuiditas produk sejenis itu masih sangat rendah dan berpotensi adanya manipulasi.
Pernyataan itu sejatinya sangat beralasan, pasalnya produk Gold ETF di masa lalu pernah menyeret JPMorgan karena terbukti memanipulasi data investasi. JPMorgan pun harus menanggung malu dan akhirnya didenda triliunan rupiah.
Bitcoin ETF sejatinya bisa meningkatkan arus masuk modal ke produk bernilai Bitcoin dan berdampak positif ke nilai Bitcoin itu sendiri.
Lihatlah di Kanada, Bitcoin ETF pertama di dunia lahir di sana sejak Februari 2021. Nilai transaksi dalam 2 hari saja mencapai triliunan rupiah dan mendongkrak harga Bitcoin aslinya.
BNY Mellon dan Grayscale
Kabar teranyar kemarin adalah, salah satu bank besar di AS, BNY Mellon bekerjasama dengan perusahaan Grayscale.
Produk investasi bernilai Bitcoin, yakni GBTC besutan Grayscale, akan dialihka menjadi produk Bitcoin ETF atas bantuan BNY Mellon.
Artinya sebagian besar dari GBTC akan diperdagangkan di bursa efek di AS, jikalau SEC kelak menyetujuinya.
Ini adalah lanjutan dari wacana Grayscale. Beberapa bulan lalu, perusahan yang punya ratusan ribu BTC ini mengatakan produk mereka akan jadi Bitcoin ETF.
Bitcoin ETF juga memastikan investor tidak perlu repot-repot membeli Bitcoin asli, karena diwakili oleh nilai saham di bursa efek.
Jadi underlying asset dari Bitcoin ETF adalah kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan lain, dengan harga saham tertentu.
Wacana Bitcoin ETF tampaknya akan terus panas dan semakin mature dan tetap menjadi asas fundamental dari Bitcoin.
Mekanisme perdagangannya pun tidak serumit di GBTC. Di Grayscale setelah dibeli, maka wajib ter-lock selama 6 bulan, baru bisa dijual. Belum lagi biaya administrasi tahunan yang cukup besar.
Nah, dengan Bitcoin ETF ia diperdagangkan seperti saham pada umumnya. Anda bisa membeli dan menjual kapan saja, sepanjang waktu buka bursa efek. [triv]