Mengabaikan Bitcoin Bisa Membahayakan Pendapatan Bank
Sebuah studi terbaru oleh Frost & Sullivan menunjukkan bahwa pasar Fintech di Australia merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan.
Belakangan ini, ada banyak perdebatan yang muncul tentang apakah perlu atau tidaknya bank harus berkolaborasi dengan Fintech dan para pemain Bitcoin untuk membawa inovasi yang lebih besar ke sektor keuangan. Karena menentang peralihan ini bank Australia nampaknya akan mengalami pengurangan beberapa miliar AUD dari total pendapatan mereka, menurut sebuah laporan baru-baru ini.
Baca juga: Bitcoin Stabil, Beberapa Altcoin Menggila!!
Sangat sedikit orang yang menyadari bagaimana sektor perbankan Australia sangat tunduk pada peraturan, yang dirancang untuk mencegah monopoli dan keruntuhan. Meskipun ada empat “besar” bank di negara itu, pemerintah sebisa mungkin membuat mereka agar tetap terpisah. Sejak krisis keuangan yang melanda pada 2008, banyak dari para konsumen mulai berbondong-bondong beralih ke empat bank besar ini, karena mereka merupakan orang-orang yang mendapatkan manfaat/keuntungan besar dari pemulihan pangsa pasar yang hilang oleh lembaga – lembaga yang lebih kecil.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Frost & Sullivan menunjukkan bahwa pasar Fintech di Australia merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan. Proyeksi awal telah memperkirakan pasar ini akan mencapai keuntungan 4 miliar AUD pada tahun 2020, 25%nya akan menjadi nilai tambah yang baru bagi perekonomian negara tersebut. Tapi itu bukan satu-satunya hal yang paling menarik perhatian dari ahli keuangan, seperti yang tertera dalam laporan tersebut bahwa bank akan kehilangan banyak konsumennya karena Bank enggan untuk berkolaborasi dengan pemain Fintech.
Untuk lebih tepatnya, bank Australia bisa kehilangan pendapatannya sebanyak 13 miliar AUD karena membiarkan perusahaan Fintech menjadi industri yang berdiri sendiri. Mengingat bagaimana 3 juta AUD dari jumlah ini akan menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi Sektor Jasa Keuangan Australia pada tahun 2015 dan 2020, sebagian besar pendapatan ini akan langsung keluar dari kantong empat bank terbesar di Australia.
Kepala Riset Frost & Sullivan Audrey William menjelaskan:
“Gangguan ini harus menjadi perhatian yang serius terhadap sektor jasa keuangan Australia. Fintech Australia masih dalam tahap pengembangan dari siklus bisnis dan ruang startup Fintech telah berkembang dengan pesat di Australia.” Frost & Sullivan percaya bahwa Big Four bank di Australia harus bereaksi atau menghadapi celah besar untuk menumbuhkan keuntungan di masa depan. Penurunan keuntungan pada ekuitas akan terus berlanjut seiring dengan gangguan dari sektor Fintech.”
Keuangan terpusat (Desentralisasi) merupakan kekuatan Fintech dan Bitcoin sebagai alternatif yang sangat menarik bagi perbankan tradisional. Sebagian besar masalah yang mengganggu sektor perbankan sangat jelas terlihat, perusahaan Fintech dan Bitcoin kini muncul dengan solusi yang baru.
Selain itu, platform keuangan alternatif ini juga menawarkan tarif yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan tariff yang di patok oleh bank. Keempat bank besar di Australia telah menjadi daya pikat stagnasi dan stabilitas, konsumen bisa menjadi sebuah kelemahan dan juga kekuatan. Bitcoin dan Fintech menyediakan jawaban baru untuk teka-teki bank yang telah gagal menanggulangi masalahnya tersebut, seperti sistem desentralisasi.
Sumber: Australian Fintech