Mengenal Aset Kripto PAX Gold (PAXG) yang Dijamin Emas Asli
Teknologi digital yang berawal pada tahun 1970-an kian membawa kita ke beragam peluang efisiensi dan kemudahan. Sejak blockchain hadir pertama kali pada tahun 2008 melalui Bitcoin sebagai sistem uang elektronik, teknologi digital membawa kita ke asas tokenisasi terhadap emas fisik. Salah satunya terwujud dari aset kripto PAX Gold (PAXG).
Emas kita kenal berjuluk sebagai “God Money”, karena memang tidak dibuat oleh manusia, melainkan diciptakan oleh Tuhan melalui mekanisme perubahan alam di perut bumi. Emas dikenal selama ribuan tahun dan jumlahnya langka.
Pun emas dalam beragam wujudnya dianggap istimewa dan mulia, karena tidak bisa berkarat. Atas dasar kemuliaan itu dan jumlahnya langka relatif terhadap bentuk mineral lainnya, maka emas dianggap sebagai bentuk aset fisik yang sangat bernilai di dunia ini. Atas dasar itu pula, harga emas terus naik sepanjang peradaban manusia.
Selama 20 tahun terakhir misalnya, harga emas terhadap uang dolar AS, secara global naik sebesar hingga 451,82 persen. Bahkan sejak Januari 2019 naik pesat gila-gilaan. 6 bulan belakangan cukup moncer di 19,92 persen. Maka, emas tidak akan ada habisnya digunakan sebagai pelindung nilai uang, setidaknya melampaui inflasi uang.
Keterbatasan Emas
Emas adalah berwujud fisik, karena itu pulalah emas memiliki keterbatasan dalam hal pengiriman dari satu tempat ke tempat lain selain faktor keamanan.
Dalam keterbatasan itu, manusia pun berinovasi mempermudahnya atau dengan kata lain mencari cara agar bisa mengatasi itu. Maka, manusia pun “menjaminkan” nilai uang dolar dengan cadangan emas. Ini pernah terjadi selama beberapa tahun hingga tahun 1971, ketika AS memutuskan tak mematok nilai uang dolarnya dengan nilai emas.
Pada masa sebelumnya, nilai uang dolar dipatok berdasarkan nilai emas yang tersedia. Jadi, uang dolar bisa ditukar kembali menjadi emas fisik di bank.
Setelah tak berpatok emas lagi, alhasil, nilai instrinsik uang dolar dan uang-uang terbitan negara lain, pada dasarnya tidak memiliki underlying asset fisik, murni disandarkan pada kebijakan masing-masing negara. Inilah yang disebut mata uang dolar dan mata uang lain yang diterbitkan negara sebagai uang fiat.
Keterbatasan transaksi emas itu pun kini diwakili dengan pasar derivatif, di mana emas diperdagangkan tidak secara fisik, tetapi melalui surat kontraknya saja. Ada spekulasi di sini. Dan ini sebuah kelaziman hingga detik ini.
Blockchain Hadir dan Tokenisasi
Nah, teknologi blockchain pun hadir dengan beragam peluangnya, yakni melalui metode tokenisasi terhadap emas yang bersifat fisik itu.
Prinsipnya sangatlah sederhana. Begini. Misalnya, Anda punya emas seberat 1 kilogram di rumah Anda. Alih-alih Anda mengirimkan emas itu secara fisik ke tempat lain, maka cukup repot apalagi dalam jumlah banyak dan pasti tidak aman. Anda bisa dirampok di tengah jalan.
Nah, solusinya adalah tokenisasi secara digital terhadap emas itu dengan rasio nilainya satu banding satu. Jadi, dibuatlah token digital berbasis blockchain yang nilai satu token setara dengan 1 gram emas, misalnya.
Inilah yang digenjot beragam perusahaan terkait blockchain di dunia saat ini. Salah satunya adalah PAX Gold (PAXG) yang kini diperdagangkan di Triv. Nilai 1 unit token PAXG setara dengan nilai/harga 1 troy ounce (33,1 gram) emas murni. Saat ini harga 1 unit PAXG adalah US$1.522,26 (Rp20.942.080). Di Triv harganya 21.538.368 IDR/PAXG.
Tapi, bukan berarti Anda harus membeli sebanyak 1 unit token yang harganya semahal itu, tetapi cukup setara dengan Rp100 ribu rupiah saja.
Nah, dalam hal ini pemilik emas adalah perusahaan rintisan Paxos Trust Company di New York di Amerika Serikat. Perusahaan ini diawasi dan mendapatkan lisensi resmi dari New York State Department of Financial Services (NYSDFS).
Saat ini peringkat PAXG di Coinmarketcap adalah ke-265 dengan total pasokan tersedia adalah 8.807 PAXG (setara dengan 8.807 troy ounce emas murni), bernilai: Rp.189.688.406.976.
Jadi, menggunakan (menerima dan mengirimkan) PAXG sama halnya Anda menerima mengirimkan emas fisik yang diwakilinya. Lagipula dengan emas yang ditokenisasi seperti ini, lebih transparan, karena arus transaksinya bisa dilihat di blockchain Ethereum. [*]