Mengenal Ethereum Name Service (ENS)
Beragam upaya telah dilakukan banyak programmer dan pengembang Ethereum supaya teknologi itu lebih luas diadopsi. Salah satu yang kian menjadi buah bibir sejak 2017 adalah DApp bernama Ethereum Name Service alias ENS.
DApp itu menggunakan smart contract yang memungkinkan Anda mengirimkan Ether tak lagi ke address berformat biasa seperti ini: 0x6bc24229484fC082f50948474a16c300d9E8053B, melainkan dengan format ini: uangsekolahadik.keluarga.eth. Tujuannya adalah memudahkan pengguna mengirimkan dan menerima Ether. Tak perlu perlu lagi mengingat atau menyimpan address yang panjang itu.
ENS pada dasarnya bertujuan sama dengan Domain Name System (DNS), yang nomor IP (Internet Protocol) menjadi format teks. Google.com, misalnya menggunakan salah alamat IP: 172.217.194.101. Dalam bahasa awam, DNS dan ENS mengubah format deret angka menjadi teks yang mudah diingat. Tentu saja ini menghindari kekeliruan pemuatan address. Dengan mekanisme khusus, ENS dapat digunakan sebagai domain biasa, bedanya nama domain itu desentralistik berada di Blockchain Ethereum.
Proses kepemilikan ENS berbeda dengan DNS. Jikalau Anda ingin membeli domain biasa berbasis DNS, caranya sangat mudah: prinsipnya siapa cepat dia yang dapat. Ini adalah titik terlemah sistem ini, karena pemilik merek terkenal yang merasa berhak dengan domain tersebut, mungkin saja telat membelinya. Di pihak lain, yang terlebih dahulu membelinya, bisa menjualnya kepada pihak yang pemilik merek tersebut. Ini disebut cybersquatting.
Dengan ENS kepemilikan dilakukan dengan cara lelang (auctions) atas domain yang diinginkan. Ide dasarnya adalah, siapa yang memberikan penawaran terbesar atas lelang itu, adalah pihak yang dianggap lebih serius memilikinya. Di ENS ini disebut vickery auctions.
Jikalau misalnya Anda ingin memiliki ENS keluarga.eth. Yang Anda lakukan adalah dengan menyimpan sejumlah ETH pada smart contract. Anggap saja ETH itu sebagai sebuah deposit. Durasinya setidaknya selama satu tahun. Setelah melewati masa itu atau domain yang dipesan diserahkan kepada orang lain, maka ETH yang tersimpan dikembalikan secara otomatis.
Untuk memeriksa ketersediaan ENS, silahkan buka: registrar.ens.domains. Tapi, sebelumnya Anda harus memiliki akun MetaMask di browser Chrome. Coba ketikkan di baris yang tersedia: alphabet. Hasilnya dapat dilihat di bawah, bahwa alphabet.eth telah dimiliki orang lain. Informasinya dilengkapi dengan address Ethereum sang pemilik dan informasi tanggal kedaluwarsanya, yakni 11 Maret 2019. Statusnya: locked.
Sekarang mari kita cari nama yang berbeda. Misalnya: keluarga.eth. Ah, ternyata ENS dalam proses penawaran. Artinya masih terbuka untuk Anda miliki dengan mengajukan besaran ETH sebesar mungkin. Minimal penawaran Anda adalah sebesar 0,01 ETH.
Setelah bid dilaksanakan, diperlukan waktu setidaknya dua hari menjelang reveal phase. Fase ini adalah masa di mana Anda harus mengungkapkan rincian penawaran (bid) yang Anda buat sebelumnya. Tenggat waktunya adalah 48 setelah setelah masa mulai reveal phase. Jikalau misalnya penawaran Anda lebih rendah daripada penawaran pihak lain, maka Anda wajib mundur dan ETH bid Anda dikembalikan ke wallet Anda. Jika melewati tenggat waktu, maka ETH Anda akan hangus.
Bukti penawaran wajib menyertakan sebuah file JSON yang dapat diunduh (ekspor) dari website tersebut.
Pada artikel berikutnya kita akan belajar cara membuat ENS yang baru, termasuk cara mengirimkan ETH menggunakan ENS yang sudah ada, termasuk rincian melakukan penawaran. [vins]