Panik Gara-gara Flash Crash Bitcoin Hari Ini

Bitcoin hari ini mengalami koreksi besar dalam waktu cepat, alias flash crash. Sejumlah trader panik. Ada apa dan apa ini sebuah peluang?

Flash crash ini terjadi ketika harga Bitcoin mulai pulih, setelah selama lebih dari sepekan terkoreksi.

Tepat pukul 14:30 WIB hari ini, tiba-tiba harga Bitcoin luruh dari US$59.518 menjadi US$56.724. Rasio turunnya sekitar US$2.777 (setara Rp40 juta) dalam tempo 30 menit saja pada time frame 5 menit.

Namun, segera harga menjadi sideways di kisaran US$57.400 an ketika artikel ini disusun pada pukul 15:24 WIB.

Mengapa Flash Crash Itu Biasa?
Flash crash pada prinsipnya sama dengan flash break up. Dua kondisi ini harus direspons sebagai sebuah peluang, bukan kepanikan, khususnya trader retail yang bermodal kecil.

Justru ketika flash crash adalah peluang yang amat sangat langka untuk membeli di harga yang jauh lebih murah.

Tren Naik Menuju Rp1 Milyar
Dalam analisis kami sebelumnya, kami memproyeksikan bahwa harga Bitcoin telah mengalami koreksi hingga beberapa hari.

Kami juga yakin, bahwa setelah koreksi itu, tren akan berbalik arah menjadi bullish.

Secara teknikal, kami sebutkan bahwa harga Bitcoin berpotensi menjadi Rp1 milyar per BTC pada April mendatang.

Hari ini, berdasarkan indikator Squeeze Momentum di time frame harian, 2 bar plot merah tua yang mengarah ke atas sudah muncul. Artinya pembelian kuat sudah mulai muncul.

Indikator Squeeze Momentum memunculkan sinyal penguatan selama dua hari terakhir pada timeframe harian.

Bar seperti itu lazimnya akan diikuti oleh bar hijau muda yang pendek dan berangsur-angsur memanjang ke atas.

Untuk melampaui rekor tertinggi, yakni US$61.629, maka bar indikator itu perlu lebih tinggi daripada bar puncak sebelumnya (18 Maret 2021), di US$59.814.

Kesimpulannya, secara teknikal, kami yakin harga Bitcoin akan mencetak rekor terbaru dan mendukuki Rp1 milyar per BTC pada April nanti.

Pun lagi, bullish seperti itu ditopang kuat oleh faktor fundamental di lapangan, mulai dari Tesla yang mendukung pembelian mobilnya menggunakan Bitcoin, termasuk Visa yang menyematkan blockchain di jaringan pembayarannya yang bernilai fiat.

Ditambah lagi CME Groups akan menerbitkan produk Bitcoin berjangkanya bagi investor retail.

Hal lainnya, Bitcoin ETF di Kanada disambut dengan meriah dan menjadi pola perjuangan produk yang sama di Amerika Serikat.

Sejumlah investor (termasuk tokoh olahraga, seniman dan musisi) juga masuk ke pasar NFT (Non-Fungible Token) yang kini sedang panas-panasnya.

NFT yang kini bernilai triliunan rupiah per hari, turut meningkatkan permintaan terhadap aset kripto, khususnya terhadap ETH. [red]

Comments are closed for this post.