NATO Membuat Kontes Inovasi Aplikasi Militer Yang Berbasis Blockchain
Bagian Komunikasi aliansi militer antar pemerintah North Atlantic Treaty Organization (NATO) membuat sebuah kontes inovasi di mana mereka mensyaratkan kepada para peserta kontes untuk mengajukan ide dalam bentuk aplikasi blockchain.
Baca juga: Membangun Biaya Pasar Bitcoin Yang Lebih Baik
Kontes tersebut diumumkan pada akhir April kemarin, NATO Badan Komunikasi dan Informasi (NCIA) menjadi tuan rumah Inovasi Challenge 2016 dalam upaya untuk mengembangkan “state-of-the-art solusi teknologi”, menurut pengumuman dari grup tersebut. Batas waktu pengiriman pengajuan aplikasi kontes adalah hari ini, pemenang akan diberitahu pada tanggal 20 Mei nanti.
NATO meminta aplikasi blockchain yang berkelas militer. Secara khusus, aplikasi tersebut akan ditujukan untuk aplikasi blockchain yang terkait dengan “logistik militer”, “keuangan” serta “aplikasi lain yang menarik bagi militer”.
Small Biz & Academia from 28 NATO Allies submit your Military Blockchain App pronto https://t.co/7ojYDADRQt #bitcoin cc: @mpmcsweeney
— Brian Cohen (@inthepixels) May 9, 2016
Salah satu anggota dari NATO, AS, telah menunjukkan minat dalam aplikasi medan perang yang berbasis blockchain tersebut. Pada bulan lalu, Departemen Pertahanan AS, melalui Defense Advanced Research Projects Agency (DAPRA), mengeluarkan seruan untuk konsep sistem pesan aman yang mempekerjakan teknologi blockchain.
Ada kemungkinan bahwa sifat berbagi data distribusi blockchain bisa menemukan jalan ke sebuah aplikasi yang berorientasi pada logistik NATO, sedangkan teknologi tersebut bisa diterapkan untuk melakukan sistem pembayaran barang dan jasa militer.
Kontes ini juga mengupayakan sebuah aplikasi yang memfokuskan pengiriman melalui perangkat yang saling tersambung, sehingga mungkin bahwa penggunaan blockchain lain akan muncul di area tersebut.
Sumber: NCIAgency
NATO Membuat Kontes Inovasi Aplikasi Militer Yang Berbasis Blockchain