Olah Blockchain Gaya Rakuten
Menyebut Rakuten seperti menyebut raksasa yang tangguh. Mereka adalah pemain lama di bidang perdagangan online sejak 1997, tetapi tentakel bisnisnya jauh lebih raksasa. Kabar yang membuncah adalah pada tahun 2016 ketika Rakuten mengumumkan kesepakatan €220 juta sebagai sponsor global dengan klub sepak bola Spanyol FC Barcelona mulai La Liga musim 2017-2018 hingga 2020. Anak perusahaannya, Rakuten Viber juga akan menjadi saluran komunikasi resmi FC Barcelona. Kemudian pada Mei 2018, Rakuten meluncurkan jaringan seluler nirkabel di Jepang.
Kemudian pada tahun 2014, Rakuten mulai melirik teknologi blockchain, yang dinilainya punya potensi lebih baik untuk menambahkan panjang tentakel bisnisnya. Mereka selayaknya bekerja dalam senyap. Pada tahun itu mereka mengakuisisi Bitnet Technologies. Dua tahun kemudian, pada August 22, Rakuten mendirikan Rakuten Blockchain Lab Belfast, Inggris. Kemudian pada tahun 2018 Rakuten mengkuisisi bursa kripto lokal Jepang, yakni Everybody’s Bitcoin dan belum lama ini mengubah namanya menjadi Rakuten Wallet.
Dalam satu paket lengkap, Rakuten, sebagaimana yang mereka tulis pada blognya pada tahun 2016, tahu benar potensi tersembunyi di balik blockchain. Perusahaan sebesar Rakuten dan sejumlah perusahaan besar lainnya jelas tak asal ambil keputusan besar seperti ini.
Laboratorium itu memang ditujukan khusus sebagai pusat penelitian dan pengembangan blockchain, teristimewa yang bisa diterapkan pada sejumlah lini bisnis Rakuten.
“Blockchain akan memberikan Rakuten gelar pemimpin di bidang layanan digital, mulai dari keuangan, pembayaran dan asuransi,” kata Chief Technology Officer Stephen McNamara di blog Rakuten.
Kami tahu banyak di antara yang masih ragu dan was-was. Jikalau tidak, kabarkanlah ini kepada rekan dan sahabat Anda, bahwa blockchain akan mengubah dunia dengan cara yang berbeda, menuju revolusi berikutnya. Anda tak percaya? Silahkan saja. []