Paket Stimulus Trump US$1,8 Triliun, Apa Dampaknya Terhadap Harga Bitcoin?

Hari ini seorang petinggi di Partai Republik mengatakan, bahwa Presiden Trump telah menyetujui dana stimulus kepada warga AS senilai US$1,8 triliun. Apa dampak bantuan langsung tunai gelombang ke-2 itu terhadap harga Bitcoin?

Paket uang tunai itu pada prinsipnya demi membantu warga AS yang diterjang krisis ekonomi, dampak pandemi COVID-19.

Faktanya, selama September 2020, warga AS yang menganggur kian bertambah, cermin ekonomi belum pulih dan penanganan pandemi belum terlalu efektif.

Di sisi lain, uang sebanyak itu, tentu saja menambah tingkat likuiditas, setidaknya di tingkat domestik dan memungkinkan penerima dana mengalihakan dana itu ke investasi yang memberikan keuntungan yang tinggi.

Kendati belum jelas kapan dan bagaimana dana itu akan dikirimkan, pasar bereaksi cukup positif. Pasar saham AS, pada Jumat, 9 Oktober 2020 waktu setempat, misalnya bereaksi menguat, termasuk emas dan indeks dolar AS.

Di kubu lain, yakni aset kripto, malah menguat baik, setelah kabar itu, termasuk berita bahwa Square, perusahaan yang dipimpin oleh Pendiri Twitter, membeli Bitcoin senilai US$50 juta, pada 8 Oktober 2020.

Bitcoin sendiri pun berhasil bertengger di lebih dari US$11 ribuan, yang menandakan adanya arus uang masuk yang lebih besar ke dalamnya. Demikian pula sejumlah aset kripto berkapitalisasi besar, seperti Ether dan lain sebagainya.

Per 10 Oktober 2020, puul 13:28 WIB, Bitcoin menguat lebih dari 4 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan Ether, melesat lebih dari 7 persen (US$374 per ETH). Dalam rentang 7 hari terakhir, kedua-duanya tumbuh hampir serupa, yakni 7,99 persen dan 7,91 persen.

Data terbaru dari Glassnode terungkap bahwa akumulasi sangat besar terjadi terhadap Bitcoin selama beberapa bulan terakhir. Data itu berdasarkan bertambahnya saldo lebih dari 1.000 BTC yang dimiliki oleh sejumlah entitas.

Gambar

Sejumlah orang dalam di Partai Republik memprakirakan, dana stimulus itu kemungkinan besar ditransfer kepada warga AS sebelum pilpres. Pemilihan dijadwalkan berlangsung 3 November 2020 mendatang.

Menurut sejumlah sumber anonim Washington Post, dari dana stimulus itu akan ada stimulus check senilai US$1200 bagi warga AS, termasuk dana kepada sejumlah maskapai dan usaha kecil.

Rival partai Trump di Kongres, yakni Partai Demokrat sebelumnya mengusulkan dana stimulus yang lebih besar, yakni lebih dari US$2,2 triliun.

Namun, Trump mengatakan pemerintahannya justru ingin yang lebih besar daripada usulan itu.

Pernyataan ini membentuk sinyal kuat, bahwa Trump akan memberi dana tambahan lagi setelah pilpres, dengan US$1,8 triliun saat ini bisa jadi “sebagai jaminan” agar Trump terpilih lagi sebagai presiden.

Namun, negosiasi diperkirakan akan terus berlangsung alot dengan wakil rakyat asal Partai Demokrat di Senat. Pasalnya, wakil rakyat harus menyetujui dulu proposal Trump itu. [red]

Comments are closed for this post.