Panas Dingin Jelang Keputusan Bitcoin ETF
Walaupun sudah sadar kripto, warga Amerika Serikat merasa kehilangan jati dirinya dalam konteks yang dirasakan lebih mumpuni. Warga AS memandang kerangka kerja di kripto di dalam negeri kalah jauh dengan apa yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan. Jepang sendiri sudah merancangan kerangka kerja standar internasional soal kripto ini.
Walaupun AS tak melarang kripto diperdagangkan sebagai aset digital dan produk derivatif. Namun demikian, pencapaian terbaik yang patut dirasakan adalah ketika kripto diperdagangkan selayak saham di bursa saham (ETF/ exchange-traded fund). Cara seperti ini memberikan ruang lebih banyak terhadap investor, khususnya dari kalangan institusi, di dalam negeri AS.
Dengan kata lain, pemain besar akan membanjiri pasar kripto jika kripto dapat diperdagangkan di bursa saham. Ini diperkirakan memantik semangat baru di negara lain untuk melakukan hal serupa, terlebih-lebih akan mengerek harga bitcoin lebih tinggi lagi hingga US$25 ribu pada akhir tahun ini. Kita bisa mengacu pada prediksi Tom Lee, Co-founder Fundstra dan Mike Novogratz, Pendiri Galaxy, yang juga mantan rekanan di Goldman Sachs. Lebih percaya diri lagi, CEO Michael Strutton, IronWood yakin bitcoin akan terbang di US$44 ribu!
Wacana ETF sudah lama digaungkan di AS sejak awal 2017, khususnya oleh Winklevoss bersaudara di Gemini dan tim dari perusahaan SolidX. Namun, pada Maret 2017, Komisi Sekuritas AS, SEC (Securities and Exchange Commission) menolak proposal dari dua perusahaan itu. Kala itu SEC beralasan, bahwa kripto di luar negeri belum memiliki kerangka kerja yang mumpuni dan di dalam negeri AS sendiri masih ada tarik menarik kepentingan, baik antar industri, otoritas federal dan negara bagian AS. Satu alasan lain adalah tidak ada jaminan terhadap bentuk perdagangan seperti ini nantinya, setidaknya dalam bentuk asuransi, jikalau misalnya nasabah kehilangan dananya.
Sinyal kembalinya kedigdayaan bitcoin semakin diperkuat beberapa hari terakhir ini, ketika CBOE (The Chicago Board Options Exchange) mengumumkan keinginannya memperdagangkan kripto melalui ETF tersebut pada akhir Juni 2018. SEC pun menjadwalkan mengumumkan keputusan menolak atau menerima ataupun mempertimbangkannya pada 15 Agustus 2018 mendatang. Inilah tanggal yang paling ditunggu oleh umat kripto di seluruh dunia. Jikalau SEC menyetujui, dapat dipastikan harga bitcoin melambung jauh. Selain ditentukan oleh anggota di komisi sendiri, SEC juga mempertimbangkan keinginan publik soal itu. Di website SEC, tanggapan publik mayoritas positif terhadap keinginan CBOE itu.
Pandangan menarik datang dari warga AS bernama Aleem Ahmed. Katanya, “Negara AS adalah negara yang menggelorakan kebebasan bagi warganya. Namun kebebasan itu gagal dipraktikkan dan berubah menjadi kenestapaan pada krisis keuangan 2008. Tentang kripto dapat melaju menjadi ETF, biarkan rakyat Amerika Serikat yang memilih, bukan pemerintah. Power belongs to the people, not the authorities. Biarkan Amerika Serikat menjadi bagian sangat penting dari teknologi baru yang mendasari aset ini.”
Tanggapan menarik diungkapkan oleh warga AS lain, yakni Jung Kim. Kata Kim, kemampuan teknologi dan ekonomi Amerika Serikat sangat bergantung pada keputusan SEC soal Bitcoin ETF ini. Jika SEC menyetujui, maka akan menyediakan bentuk yang lebih terpercaya untuk berinvestasi di kripto. Investor dari beragam instusi akan berduyun-duyun membeli dan pada akhirnya dapat menyumbangkan pada posisi ekonomi AS di antara negara lainnya.
Sementara itu, wakil Presiden di Needham&Co Spencer Bogart pada Februari 2017, agak tak yakin SEC akan menyetujui proposal itu. Bogart berkata, peluangnya hanya 25 persen. Pasalnya, bagi SEC ini sangat berisiko, walaupun kelak di awal hanya meggunakan standar KYC (know your customer) dan AML (Anti Money Laundry). Namun, ketika terjadi masalah, SEC juga kelak bertanggung jawan sepenuhnya.
Tanggapan Bogart agak dekat dengan pendapat SEC pada pekan kedua Juni 2018. SEC menegaskan sikapnya terhadap kripto. SEC bilang, Bitcoin dan kripto lainnya tak dapat digolongkan ke dalam sekuritas, tetapi lebih mendekati sebagai mata uang (currency). Sekuritas, secara tradisional adalah dokumen fisik, seperti saham atau sertifikat obligasi, yang menjadi bukti penyertaan investasi seseorang dalam saham atau obligasi. Dalam penggunaan umum saat ini, sekuritas merujuk pada saham, obligasi, atau produk investasi lainnya itu sendiri, alih-alih diartikan sekadar sebagai bukti kepemilikan investasi. [vins]