Pasokan USDT Bertambah, Bagaimana Dampaknya terhadap Bitcoin?
Pasokan stablecoin bernilai dolar AS terpantau bertambah sejak awal Maret 2020, termasuk USDT (Tether). Berdasarkan data dari Coinmarketcap.com, pasokan stablecoin meningkat hingga 30 persen. USDT sendiri bertambah dari 4,8 miliar unit USDT menjadi 6,19 miliar unit USDT sejak 1 Maret 2020.
Namun Adam Beck, pengembang Bitcoin dan Pendiri Blockstream berpendapat, data dari Coinmarketcap itu mungkin keliru, sebab USDT sejatinya diterbitkan di tiga platform yang berbeda, yakni blockchain Bitcoin, Ethereum dan Tron.
“Menurut saya Coinmarketcap abai terhadap satu hingga dua data soal USDT. Artinya ada kemungkinan pasokan lebih daripada itu,” kata Beck.
Selain USDT, ada pula peningkatan pasokan stablecoin yang juga bernilai dolar, yakni USDC, TUSD, PAX dan lain sebagainya.
“Adakah yang melihat stablecoin benar-benar meroket? Tether adalah pemenang besar, tetapi USDC juga telah menambahkan US$140 juta dalam waktu satu minggu. Itu menambah US$57 juta lagi di minggu lalu,” kata Nic Carter Pendiri Coinmetrics pada pekan lalu.
Faktornya
Peningkatan pasokan stablecoin memang dinilai baik bagi pasar aset kripto, karena secara signifikan meningkatkan total kapitalisasi pasarnya, termasuk tingkat likuiditas.
Ada dua penyebab utama kenaikan itu. Pertama, langkah Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed yang menstimulus pasar untuk menyelamatkan ekonomi AS akibat pandemi virus Corona (COVID-19). ‘
Stimulus itu sangat-sangat besar, dengan cara menyuntikkan dolar AS ke dalam pasar senilai US$6 triliun. Itu bermakna jumlah dolar yang berada di pasar bertambah banyak daripada sebelumnya.
Kedua, karena banyak kemungkinan risiko, bahwa trader perlu beralih ke uang tunai, dalam hal ini adalah dolar AS. Jadi, pasokan dolar sungguhan dan stablecoin bernilai dolar yang bertambah ke dalam pasar, adalah untuk mengakomodasi faktor itu.
Dampaknya
Tom Shaughnessy dari Delphi mewanti-wanti situasi pertambahan pasokan dolar itu, karena berisiko trader ataupun investor menarik diri dari pasar dan beralih lebih banyak ke dolar daripada aset kripto lain, bahkan ke jenis instrumen investasi lainnya.
Atau juga mungkin sebaliknya, membeli dolar dalam jumlah banyak untuk beralih ke aset lain, misalnya Bitcoin.
Secara historis, kenaikan volume Tether diangap sebagai faktor pendahulu kenaikan harga Bitcoin dan pasar aset kripto secara umum.
Namun di sisi lain, ini juga menyiratkan bahwa para trader mungkin tengah memantau dan menunggu pasar semurah mungkin, sehingga bersiap mengakumulasi menggunakan dolarnya. [red]