Pasokan WBTC Bertambah Rp2,3 Triliun, Apa Maknanya?
Pasokan aset kripto Wrapped Bitcoin (WBTC) bertambah 14.856 WBTC senilai Rp2,3 triliun. Apa makna dan dampaknya?
Pada 22 September 2020 circulating supply Wrapped Bitcoin hanya 77.161 WBTC. Kala itu Triv mengumumkan diperdagangkannya aset kripto bernilai Bitcoin itu.
Nah, per 29 September 2020 pasokannya sudah bertambah menjadi 92.016 WBTC. Rasionya sekitar 14.856 WBTC atau setara dengan Rp2,3 triliun dengan kurs saat ini. Lihat total pasokan WBTC di sini.
Penambahan pasokan itu adalah terbesar sepanjang sejarah WBTC termasuk sejumlah proyek yang serupa yang menggunakan BTC sebagai underlying asset.
Alameda Research juga turut berkontribusi pada penambahan pasokan itu pada 25 September 2020 lalu, yakni 2.317 WBTC, setara dengan US$25 juta (atau senilai Rp373 miliar dengan kurs USD/IDR hari ini).
Yang dilakukan Alameda Research juga tergolong penerbitan tunggal WBTC yang terbesar yang pernah dilakukan, sepanjang sejarah Wrapped Bitcoin. Lihat transaksi penerbitan 2.317 WBTC itu di tautan ini.
Dengan demikian, Alameda Research masih memimpin sebagai entitas nomor wahid yang menerbitkan WBTC, yakni dengan totalnya 37.609 WBTC token. Menyusul di belakang adalah CoinList dan imToken, masing-masing 28.162 WBTC dan 8.991 WBTC.
Makna dan Dampak
Sulit dipungkiri bahwa penambahan pasokan WBTC adalah mencerminkan Decentralized Finance (DeFi) yang semakin memanas. Dengan kata lain, permintaan terhadap WBTC semakin meningkat, seiring peningkatan aktivitas di sejumlah DeFi.
Maklumlah, WBTC adalah jawaban untuk mempermudah nilai BTC dijadikan sebagai collateral (agunan) di DeFi, daripada menggunakan BTC secara langsung. Dengan WBTC-lah transaksi menjadi lebih cepat dan murah, karena menggunakan blockchain Ethereum.
Saat ini geliat DeFi pun memuncak sehingga Total Value Locked (TVL)-nya mencapai US$11, 111 miliar! Lihat DefiPulse. Khusus nilai BTC yang ter-lock mencapai 135,9 ribu BTC (setara Rp21 triliun dengan kurs hari ini).
Apa itu WBTC?
Wrapped Bitcoin (WBTC) adalah token berjenis ERC-20 yang diterbitkan di blockchain Ethereum untuk merepresentasikan Bitcoin (BTC). Jadi, harga 1 unit WBTC selalu sebanding dengan harga 1 unit BTC, alias rasionya 1 banding 1.
WBTC diterbitkan kali pertama pada Januari 2019 untuk meningkatkan likuiditas Bitcoin. WBTC dibuat atas kerjasama antara BitGo, Kyber Network dan Republic Protocol.
Sejumlah pendukung lain pun berdatangan, di antaranya MakerDAO, Dharma, Airswap, IDEX, Compound, DDEX, Hydro Protocol, Set Protocol, Prycto, RadarRelay, Blockfolio dan Gnosis.
Dalam satu sistem, merekalah yang memastikan underlying asset WBTC, yakni BTC, terjamin sesuai dengan smart contract yang dituliskan di blockchain Ethereum. [***]