Pendiri Apple Ini Memuji Keunggulan Bitcoin
Steve Wozniak, salah seorang pendiri Apple, sahabat karib mendiang Steve Jobs, memuji keunggulan Bitcoin (BTC) sebagai kelas aset baru, berkat basis matematikanya.
Wozniak memang pendukung Bitcoin sejak tahun 2018, tetapi dia mengaku dia tidak berinvestasi di kripto wahid itu.
Pujian untuk kesekian kalinya itu mencuat di sebuah acara daring kepada masyarakat Meksiko pada 9 Juli 2021.
Baginya, Bitcoin lebih baik daripada emas. Katanya, emas memang dianggap langka dan bernilai, tapi jumlah Bitcoin jauh lebih langka dan bisa diverifikasi secara mudah, karena sudah diprogram di piranti lunaknya, yakni BitcoinCore.
Secara teknis pujian Wozniak lebih pada keunggulan matematis lewat pemrograman yang menjadi basis sistem Bitcoin, baik sebagai alat untuk mentransfer dana, termasuk penciptaan unit aset/dana/moneter/uang-ya.
Keunggulan matematis itulah yang kita kenal sebagai kriptografi, ilmu yang memadukan ilmu matematika dan ilmu komputer.
“Bitcoin adalah keajaiban matematika yang paling menakjubkan. Saya tidak berinvestasi di Bitcoin, tapi saya percaya itu untuk masa depan,” katanya.
Sekadar informasi saja, Wozniak adalah seorang programer ulung. Tanpa talentanya yang luar biasa, mustahil Apple bisa sukses di awal-awal pendiriannya, bersama Steve Jobs.
Wozniak-lah yang membantu mengerjakan proyek pembuatan game dari Steve Jobs, ketika ia bekerja di perusahaan game Atari.
Ini Adalah Basis Fundamental
Pernyataan tokoh berpengaruh seperti Wozniak, tentu saja satu dari sekian banyak dukuang terhadap Bitcoin.
Lagi, itu adalah bagian dari ranah fundamental kripto itu. Lihatlah MicroStrategy yang tak henti-hentinya membeli Bitcoin.
Lihat pula Morgan Stanley, JPMorgan dan Goldman Sachs yang menjual produk investasi bernilai Bitcoin dalam bentuk kontrak berjangka.
Tak ketinggalan pula Soros Fund Management yang didirikan oleh pengusaha ternama George Soros yang mendukung NYIG, kelak menghadirkan layanan jual-beli Bitcoin di ratusan bank di Amerika Serikat.
Belum lagi menilik gerak cepat perusahaan Grayscale lewat reksadana GBTC. Ini digadang-gadang bisa menjadi Bitcoin ETF yang bisa diperdagangkan di bursa efek, selayaknya Gold ETF yang bernilai emas.
Masuk ke bursa efek artinya tingkat akses akan semakin luas dan arus dana bisa berlipat-lipat. Ini terbukti di Kanada, lewat Bitcoin ETF pertama di dunia pada Februari 2021 lalu.
Singkat kata, Bitcoin sangat memikat dan memang tercatat sebagai simpul sejarah maha penting di peradaban manusia.
Belum pernah ada aset digital seperti ini, yang berkarakter demokratis, bebas, tanpa dominasi penuh negara manapun. [triv]