Sukses Tembus US$14 Ribu, Bitcoin Bidik US$16 Ribu (Rp233 Juta)!
Genderang kemenangan Bitcoin bertabuh kian lantang petang tadi, 31 Oktober 2020, bertepatan dengan hari terbitnya whitepaper Bitcoin ke-12. Aset kripto berkapitalisasi terbesar itu sukses menembus US$14 ribu atau sekitar Rp205 juta.
Ini adalah penguatan luar biasa, lanjutan dari pekan-pekan sebelumnya. Secara teknikal, kini Bitcoin sedang membidik US$16 ribu (233 juta), karena resisten Juni 2019 sudah bisa dilampaui. Mari kita terbang!
Secara global, terpantau di Coinmarketcap, harga Bitcoin berpuncak di US$14.027 (17:09 WIB) dalam 24 jam terakhir, 31 Oktober 2020.
Di Triv.co.id, hari ini pukul 18:54 WIB, Bitcoin diperdagangkan di kisaran Rp203 jutaan per BTC.
Sementara itu Ether (ETH) turut terkerek naik 3,19 persen dalam 24 jam terakhir, setara Rp5,6 juta. Ia diikuti oleh Ripple (XRP), 3,01 persen (Rp3.533). Lalu Bitcoin Cash (BCH), Chainlink (LIN) menguat, masing-masing 1,97 persen (Rp3,8 juta) dan 3,60 persen (Rp164,3 ribu).
Khusus Bitcoin, penguatan terbaru itu sangat-sangatlah penting, karena sudah melewati resisten kuat lainnya, yakni 13.962 (26 Juni 2020), pada skala harian.
Itulah yang meyakinkan kita, bahwa pasar sedang membidik wilayah atas lainnya, yakni hingga US$16 ribu (233 juta)!
Di saat yang sama, pasar mengantisipasi wilayah resisten kuat berikutnya, yakni US$17.085 (Rp245 juta), sebagai takaran utama menembus harga tertinggi sepanjang masa, yakni US$20 ribu!
Fundamental Kian Kuat
Segi lain yakni fundamental amatlah kokoh, berkat investasi besar-besaran terhadap Bitcoin oleh perusahaan publik, seperti Square dan MicroStrategy, termasuk Stone Ridge Holdings Group.
Bahkan PayPal masuk senada dengan mereka, karena mendukung aset kripto dengan peluncuran layanan jual-beli Bitcoin, Bitcoin Cash, Ether dan Litecoin.
Bahkan banyak pengamat saling menguatkan pendapat, bahwa akan banyak perusahaan publik dan perusahaan privat lainnya akan mengikuti jejak mereka, demi mengamankan nilai dolar yang meluruh.
Selain itu, dari segi politik di Amerika Serikat (AS), terkait pilpres turut mendorong sentimen positif ke pasar aset kripto secara umum. Biden rival terberat Trump dikabarkan unggul di sejumlah negara bagian dalam jajak pendapat cepat oleh New York Times.
Banyak pihak yang meramalkan, jikalau Biden menang, maka dipastikan mengikuti sebagian jejak Trump soal kebijakan fiskal agresif, yakni menambah pasokan dolar ke pasar.
Tambahan pasokan itu tentu saja dianggap berpotensi menambah besar inflasi, utang negara, termasuk meningkatkan pelemahan dolar sendiri.
Di luar AS, Bank Sentral Eropa belum lama ini malah memutuskan menggulirkan dan stimulus moneter, guna mengantisipasi dampak buruk gelombang kedua COVID-19.
Nilainya pun tak tanggung-tanggung, mencapai 1,35 triliun euro (US$1,51 triliun) hingga Juni 2021. Inilah, satu pacakan lagi melemahkan nilai euro di pasar internasional, termasuk mata uang negara lain.
Sekali lagi kami sampaikan, bahwa ini yang akan memaksa terjadinya ledakan likuiditas, kian banyak orang akan membuang dolar dan euro mereka dan beralih ke aset lain yang lebih baik, salah satunya adalah Bitcoin. Fiat money kian tertekan! [***]