Suku Bunga Jepang Naik, Pasar Kripto Berguncang
Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,75% pada Jumat, 19 Desember 2025. Level ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 1995.
Kenaikan tersebut merupakan yang keempat sejak Jepang keluar dari era suku bunga negatif pada Maret 2024. Keputusan ini diambil secara bulat dan sudah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.
BOJ menilai ekonomi Jepang cukup solid, ditopang oleh:
- Kenaikan upah pekerja
- Aktivitas bisnis yang stabil
- Proyeksi inflasi yang direvisi naik ke 2,5% pada 2026
Meski suku bunga naik, Gubernur BOJ Kazuo Ueda menegaskan bahwa suku bunga riil Jepang masih berada di area negatif. Artinya, kebijakan moneter Jepang belum sepenuhnya ketat dan masih memberi ruang penyesuaian ke depan.
Yen Menguat, Tapi Masih Terbatas
Pasca pengumuman, yen sempat menguat terhadap dolar AS. Namun, analis menilai penguatan ini kemungkinan tidak akan berlangsung lama.
Penyebabnya, selisih suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat masih cukup lebar, sehingga dolar AS tetap lebih menarik bagi investor global. Karena itu, pergerakan yen diperkirakan tetap terbatas dalam jangka pendek.
Kenapa Kenaikan Bunga Jepang Bisa Guncang Kripto?
Fokus utama pasar adalah potensi unwind yen carry trade.
Apa itu yen carry trade?
Ini adalah strategi di mana investor:
- Meminjam yen dengan bunga rendah
- Menggunakannya untuk membeli aset berisiko seperti saham dan kripto
Saat suku bunga Jepang naik, strategi ini menjadi kurang menarik. Investor bisa mulai menutup posisi, yang berpotensi:
- Mengurangi likuiditas global
- Menambah tekanan jual di aset berisiko
Dalam skenario ekstrem, analis memperkirakan:
- Bitcoin, Ethereum, dan altcoin bisa terkoreksi 20–30%
- Terutama jika unwind terjadi besar-besaran, seperti periode Maret–Juli 2024 dan Januari 2025
Apakah Dampaknya Sudah Diperhitungkan Pasar?
Meski terdengar mengkhawatirkan, sebagian analis menilai dampak kenaikan suku bunga BOJ ini sudah diperhitungkan pasar (priced-in).
Beberapa faktor yang menahan tekanan:
- Posisi long Bitcoin masih relatif kuat
- Kebijakan The Fed AS cenderung lebih dovish
- Adopsi institusional terhadap kripto masih berlanjut
Analis dari AMBCrypto memperkirakan volatilitas jangka pendek memang sulit dihindari. Namun, jika yen gagal mempertahankan penguatan, pasar kripto berpeluang rebound kembali.
Kesimpulan
Kenaikan suku bunga Bank Jepang menjadi pengingat bahwa normalisasi kebijakan moneter global terus berjalan. Hal ini bisa menekan likuiditas dan mengguncang pasar kripto dalam jangka pendek, terutama lewat mekanisme carry trade.
Namun, selama tekanan dari yen tetap terbatas dan likuiditas global masih terjaga, fundamental kripto dinilai masih kuat. Jika kondisi stabil, Bitcoin berpeluang kembali menguji area $100.000.
Baca Juga: Diskon 15% di Semua ISMAYA untuk User TRIV