Telegram Batalkan ICO Setelah Kantongi 1,7 Miliar Dolar
Telegram, aplikasi pesan instan yang kepopulerannya kini mendunia, telah memutuskan bahwa mereka tidak akan menggelar ICO (initial coin offering) untuk mata uang kripto yang sedang mereka bangun.
Wall Street Journal mengabarkan bahwa mereka membatalkan rencana ICO setelah menerima dana sebesar 1,7 miliar dolar AS dari investor privat yang jumlahnya kurang dari 200 pihak.
Telegram yang digawangi dua bersaudara Pavel dan Nikolai Durov asal Rusia, mereka sedang membangun sebuah platform baru yang bernama Telegram Open Network. Telegram Open Network akan meningkatkan layanan yang sudah ada, dan dana yang diterima akan dipakai sebagai dana riset dan implementasi aplikasi.
Telegram sendiri amat populer di kalangan pegiat mata uang kripto. Platform Telegram yang mudah digunakan dan dapat menampung banyak pengguna membuat platform ini menjadi tempat favorit bagi para pecinta mata uang kripto untuk berkumpul dan berbagi informasi.
Dalam penawaran privat yang dimulai pada bulan Januari lalu, Telegram berharap dapat mengumpulkan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS dari para investor yang terakreditasi atau memiliki kekayaan lebih dari 1 juta dolar.
Sebelumnya, Telegram menyatakan akan menggelar ICO pada bulan Maret, yang ternyata dibatalkan. Padahal disinyalir banyak pihak telah siap mengikuti ICO dari Telegram karena kepopulerannya yang mendunia.
Pembatalan ICO ini diperkirakan untuk menghindarkan Telegram dari investigasi SEC Amerika Serikat.
Metode pembayaran yang akan dikembangkan Telegram ini akan dinamai Gram, berbasis teknologi blockchain dan berkarakteristik serupa mata uang kripto lainnya.