Viant: Lacak Tuna Dari Pancing ke Piring
Penggunaan teknologi blockchain sangatlah beragam. Mulai dari alat pembayaran dalam bentuk mata uang kripto hingga ke manajemen rantai suplai (supply chain management). Viant adalah salah satu contoh solusi supply chain management berbasis blockchain.
Dalam acara Ethereal Summit yang digelar tanggal 11-12 Mei yang lalu, Viant memperkenalkan sistem yang mereka garap. Sistem ini memanfaatkan blockchain Ethereum untuk menyimpan segala informasi yang berkaitan dengan pelacakan ikan tuna, dari mulai proses penangkapan, pengiriman, pemrosesan, hingga sampai ke piring pengguna dalam bentuk makanan sushi.
Teknologi yang ditawarkan oleh Viant ini membuat pengguna mampu mengetahui asal muasal makanan yang disajikan dalam piring mereka, sehingga mereka dapat memutuskan untuk meningkatkan taraf hidup sesamanya, mulai dari perbudakan hingga peningkatan pendapatan para buruh dan nelayan yang menangkap ikan.
Viant memutuskan bahwa mereka mengambil topik tuna karena tuna merupakan makanan yang lekat di kehidupan masyarakat tertentu, terutama mereka yang menyukai makanan sushi.
Dalam acara Ethereal Summit, tuna yang disajikan dalam bentuk sushi ditangkap di wilayah Fiji. Tuna bersirip kuning ini akan ditempeli perangkat RFID yang akan direkam setiap kali berpindah tangan. Lokasi geografis tuna tersebut juga akan direkam ke dalam blockchain Ethereum.
Sebagai produk akhir sushi, para pengguna akan diberi sebuah serbet yang berisi kode QR, di mana informasi terkait daging ikan dalam sushi tersebut dapat diakses.
Penggunaan RFID sebagai metode pelacakan tuna tersebut bukan tanpa persoalan. Siapapun masih dapat melepas RFID dan memindahkannya ke barang lain, sehingga informasi yang terunggah dalam sistem blockchain menjadi tidak akurat.