Ada USDC di Blockchain Algorand (ALGO), Perkuat Harga Aset Kripto ALGO?

Ini adalah kabar baik bagi para penggemar aset kripto Algorand (ALGO), yang tersedia di Triv.co.id . Pasalnya stablecoin bernilai dolar AS, yakni USDC yang diterbitkan oleh Coinbase, direncanakan juga diterbitkan di blockchain Algorand. Sebuah peluang penguatan harga ALGO?

USDC sama seperti USDT yang harganya dipatok 1 banding 1 terhadap dolar AS. USDC diterbitkan atas kerjasama bursa aset kripto Coinbase asal AS dengan startup Circle dari negara yang sama.

Pada Juni 2020 lalu, mereka memutuskan memperluas diterbitkannya USDC, tak hanya di blockchain Ethereum. Kala itu mereka mengumumkan akan hijrah juga ke blockchain Algorand. Dan kemarin mereka memastikan sudah menerbitkan USDC di blockchain Algorand, buatan Profesor MIT Silvio Micali itu.

USDC di blockchain Algorand. Sumber: Algorand.

Alasan Coinbase dan Circle sangatlah masuk akal, yakni mengurangi ketergantungan dengan blockchain Ethereum yang merupakan platform utama sektor DeFi.

Lagipula, semakin maraknya DeFi, justru mengganggu kecepatan transfer stablecoin sendiri dan bahkan berdampak pada mahalnya biaya kirim.

Stablecoin, khususnya bernilai dolar AS adalah aspek paling penting di dunia aset kripto. Stablecoin sangat bermanfaat menjaga nilai dana trader dan investor, ketika terjadi gejolak tinggi aset kripto biasa, seperti Bitoin dan Ether dan lain sebagainya. Stablecoin juga terbukti mempermudah melakukan entry dan exit dari banyak jenis aset kripto lain.

Khusus USDC, pasokan unit yang beredar saat ini mencapai lebih dari US$1,8 miliar, dengan satu miliar dolar diterbitkan dalam tiga bulan terakhir saja.

Berdasarkan data dari CoinMetrics, nilai USDC yang ditransfer setiap minggu mencapai rekor baru pada minggu terakhir ini, karena munculnya DeFi alias keuangan desentralistik yang bersifat non-kustodian.

Namun memang USDC masih terasa mungil jika dibandingkan dengan USDT yang berkapitalisasi pasar lebih dari US$14,3 miliar, dengan volume harian yang melebihi Bitcoin.

“Ethereum terkesan jadi lambat dan sangat mahal untuk digunakan. Bagi kami ada kebutuhan yang sangat besar untuk infrastruktur blockchain yang dapat berskala untuk mendukung throughput transaksi yang jauh lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah,” kata Center dalam sebuah pernyataan beberapa hari lalu, seperti yang dilansir dari Decrypt.

Menggunakan blockchain Algorand, memungkin kecepatan transaksi USDC lebih dari 1.000 transaksi per detik dengan biaya transaksi sepersekian sen dolar. Bandingkan dengan Ethereum, minggu lalu mencapai puncaknya sekitar US$14 per transaksi.

“USDC di blockchain Algorand adalah perluasan jangkuan dan kecepatan dan efisiensi. Jadi, USDC di Ethereum tetap ada. USDC di Algorand memiliki fleksibilitas untuk mendukung segala sesuatu mulai dari proyek DeFi yang sedang berkembang hingga lembaga keuangan skala besar,” kata Alesia Haas, Chief Financial Officer Coinbase.

Peluang Penguatan Harga ALGO
Basis fundamental sebuah blockchain adalah seberapa banyak aset/token yang diterbitkan di dalamnya. Jumlah aset juga harus berbanding lurus dengan volume perdagangannya.

Sama seperti blockchain Ethereum yang beraset kripto Ether (ETH). Semakin luas blockchain itu digunakan, khususnya fitur smart contract, itu yang maka semakin luas juga permintaan terhadap Ether dan sebaliknya.

Masuk USDC di blockchain Algorand kurang lebih berprinsip serupa, yakni semakin banyak USDC digunakan, maka berpengaruh terhadap penguatan harga aset kripto ALGO, terlebih-lebih ALGO ke depan semakin fokus di sektor DeFi yang diperkirakan akan terus tumbuh.

Sekilas Tentang Algorand
Aset kripto Algorand (ALGO) sedikit banyak serupa dengan aset kripto Chainlink (LINK), karena melibatkan kecerdasan pengajar berprestasi dari universitas ternama. Jikalau Chainlink melibatkan Profesor Ari Juels dari Universitas Cornell, Algorand didirikan dan dipimpin langsung oleh Guru Besar MIT Profesor Silvio Micali.

Profesor Micali adalah pemrakarsa utama teknologi blockchain Algorand yang berkonsensus Proof-of-Stake itu. Sosoknya juga bukan sembarangan, karena pernah meraih Turing Award pada tahun 2012.

Penghargaan itu adalah penghargaan sangat bergengsi di kalangan ilmuwan matematikan dan ilmu komputer, sebagai apresiasi terhadap orang yang berdedikasi terhadap perkembangan ilmu itu. Statusnya setara dengan Nobel Prize.

Nama penghargaan itu juga menghormati jasa besar ilmuwan Inggris, yakni Alan Turing sebagai tokoh peletak dasar kriptografi dan komputer digital. [***]

Comments are closed for this post.