Bitcoin Merupakan Sebuah Kesempatan Bagi Bank, Bukanlah Sebuah Ancaman
Sebuah laporan penelitian baru oleh Citi Research menegaskan bahwa bitcoin dan mata uang digital lainnya tidak harus dilihat sebagai ancaman yang mengganggu bank, jaringan kartu kredit atau penyedia remittance tradisional lainnya, melainkan sebagai pelengkap dari sebuah potensi untuk layanan yang ada.
Diterbitkan pada hari ini, laporan sebanyak 56-halaman tersebut berpendapat bahwa bitcoin dan mata uang digital lebih siap untuk membuka pasar baru dan menjangkau konsumen yang baru, dan sistem pembayaran terpusat yang cukup efisien untuk perdagangan saat ini.
Baca juga: Bagaimana ‘Brexit’ Bisa Berdampak Pada Blockchain Inggris
Namun, Citi belum juga melihat peluang dalam penggunaan blockchain secara umum.
Laporan tersebut berbunyi:
“Kekuatan di balik jaringan terbuka seperti bitcoin merupakan kemungkinan dalam penggabungan sistem dengan teknologi lain untuk membawa inovasi yang benar, seperti aplikasi yang mendukung Internet of Things (misalnya pembayaran mesin-ke-mesin).”
Secara khusus, laporan itu melihat bitcoin dan mata uang digital bisa berdampak di pasar negara berkembang.
“Di negara-negara di mana tidak ada infrastruktur pembayaran yang berkualitas, kami pikir mungkin ada beberapa kesempatan bagi jaringan desentralisasi terbuka seperti bitcoin disana,” kata laporan itu.
Di sisi lain, laporan itu berusaha untuk menerapkan pandangan kritis dalam menentukan apakah karakteristik bitcoin memiliki manfaat untuk sebuah pembayaran. Sebagai contoh, penulis menyatakan bahwa mereka tidak harus percaya pada kekekalan, atau tidak korupnya dari blockchain bitcoin ini, sangat cocok bagi pergerakan uang.
Laporan ini juga menyebutkan sejumlah startup blockchain dan bitcoin tertentu, sekaligus memberikan gambaran umum mata uang digital dan jaringan blockchain termasuk Ripple, bitcoin serta ethereum.
Keuntungan TransferWise
Dalam laporan tersebut menemukan bahwa TransferWise layanan transfer uang yang berbasis di Inggris masih menjadi yang lebih murah jika digunakan untuk layanan transfer/pembayaran lintas batas pada saat ini.
Dengan catatan, bahwa laporan tersebut menilai bitcoin terhadap akun-to-akun pilihan remittance dan TransferWise di 10 koridor pengiriman uang, menemukan biaya terendah pada sebuah pilihan di satu koridor, transfer uang dari AS ke Selandia Baru.
Dalam koridor yang keluar dari AS, bitcoin lebih murah daripada akun-to-akun pada transfer US-ke-China.
Biaya transaksi tersebut diperkirakan sekitar 3,86% bagi transaksi rekening ke akun dan 3,38% pada transfer bitcoin. Dengan kontrak, biaya untuk pembayaran TransferWise hanya sekitar 1,48%.
Para peneliti juga menunjuk tingginya biaya konversi bitcoin ke dalam mata uang fiat dan likuiditas rendah di pasaran yang ada sebagai tantangan sistem yang perlu segera dibenahi.
Secara lebih luas, laporan tersebut berusaha untuk menantang konsepsi tentang jaringan bitcoin, termasuk penggunaannya dalam model bisnis keuangan yang ada.
“Kami percaya jaringan terbuka seperti Bitcoin jika dikombinasikan dengan ponsel, mesin pembelajaran, data besar dan Internet of Things memiliki potensi besar untuk menciptakan model-model baru yang radikal,” tulis laporan itu.
Di daerah lain seperti kecepatan, skalabilitas dan ketahanan, laporan tersebut berpendapat bahwa bitcoin dan mata uang digital tidak selalu memiliki keunggulan.
Sumber referensi: Coindesk
Bitcoin Merupakan Sebuah Kesempatan Bagi Bank, Bukanlah Sebuah Ancaman