Block Reward Halving Litecoin Sudah Dekat, Agustus 2019

Pengurangan imbalan pada blok aset kripto atau yang lazim dikenal dengan Block Reward Halving (BRH) memegang peranan penting dalam siklus pasar aset kripto. BRH memang dirancang sedemikian rupa pada blockchain yang menganut algoritma konsensus Proof-of-Work (PoW). Tujuannya adalah agar laju inflasi nilai aset kripto dapat ditekan, sembari meningkatkan harganya di pasar, jikalau laju pembelian stabil atau lebih.

Algoritma konsensus Proof-of-Work (PoW) yang diusung oleh Bitcoin dan Litecoin pada prinsipnya meniru/mengemulasi karakter penambangan bahan mineral, seperti emas dan perak. Dengan mengurangi imbalan aset kripto per blok kepada miner, maka tingkat kelangkaan unit aset kripto itu semakin tinggi.

Bitcoin misalnya dirancang untuk melakukan BRH setiap 210.000 blok. Besaran itu setara dengan waktu 4 tahun. Jadi, setiap 4 tahun, imbalan Bitcoin kepada penambang berkurang separuh. Saat ini imbalan per blok Bitcoin adalah 12,5 BTC per 10 menit. Pada Mei/Juni 2020 akan berkurang menjadi 6,25 BTC dan begitu seterusnya, hingga semua cadangan Bitcoin (21 juta Bitcoin) selesai ditambang, yang diperkirakan jatuh pada tahun 2140. Ingatlah, imbalan kepada penambang itu adalah Bitcoin baru yang siap dipasarkan, di mana hasil jualnya untuk mengkompensasi biaya operasional para penambang.

Sedangkan pada Litecoin, yang memiliki suplai maksimal 84 juta unit LTC, BRH dilakukan setiap  840.000 blok. BRH Litecoin berikutnya akan jatuh pada 25 Agustus 2019 di mana 25 LTC saat ini akan berkurang menjadi 12,5 LTC per 2,5 menit. Saat ini Litecoin yang beredar sekitar 62.496.876 LTC.

Khusus BRH Litecoin selayaknya mendapatkan perhatian Anda, dengan pertimbangan sebagai berikut:

Pertama, sentimen pasar cenderung positif dan melakukan pembelian secara konstan menjelang BRH, sebab suplai yang semakin langka dianggap sebagai “penanda” kenaikan harga di masa depan. Dan di saat yang sama use case Litecoin juga semakin luas, khususnya dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan lindung nilai.

Kedua, karena penambang Litecoin adalah pihak yang langsung mendapatkan Litecoin baru sebagai imbalan per blok, termasuk fee transaksi, maka pihak penambang secara prinsip akan terus menerus melakukan tekanan jual di pasar. Pengurangan imbalan per blok seperti ini akan mengurangi jumlah maksimal Litecoin yang hendak dijual oleh penambang: sebagian imbalan itu dijual dan sebagian lagi ditahan (tidak dijual) untuk mengharapkan kenaikan harga.

Ketiga, pengurangan imbalan per blok akan mendorong para penambang kecil (berspesifikasi komputer rendah) untuk meng-upgrade perlengkapan menambang guna memaksimalkan pendapatan dari imbalan tersebut. Atau dengan kata lain bersaing dengan penambang lain yang spesifikasi komputernya jauh lebih tinggi. Lagi-lagi di titik ini, aksi jual lebih kecil, karena sebagian imbalan Litecoin per blok ditahan (tidak dijual), karena mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi.

BRH kali kedua pada Litecoin nanti adalah pertaruhan besar, apakah sentimen market mampu meningkatkan harga Litecoin dan penambang juga memiliki sentimen serupa dan terus bersemangat menambang Litecoin. BRH Litecoin pertama pada Agustus 2015, terjadi pada terbukti positif meningkatkan harga Litecoin cukup tinggi. Sekitar 7 bulan sebelum BRH Litecoin, harga Litecoin menurun, lalu naik hingga 600 persen setelah BRH terjadi. Dalam 90 hari terakhir ini saja, menjelang BRH, Litecoin naik dari US$67,27 menjadi US$146,43.

Litecoin (LTC) naik terus, 348 persen sejak awal tahun. Berdasarkan data dari Coinmarketcap.com, LTC “menclok” di US$136,47 per 12 Juni 2019. Padahal pada 7 Juni 2019 lalu LTC masih sangat murah di US$111. Dalam 24 jam terakhir, LTC pun sudah naik 8,49 persen. Jadi, kita tunggu saja tanggal mainnya, tak lama lagi. [*]

Be the first to write a comment.

Your feedback