Blockchain sebagai Konvergensi Teknologi

Pakar teknologi sosial, Marshall McLuhan menyebutkan bahwa semua bentuk teknologi sebenarnya adalah “The Extension of Human Capabilities”. Sebagai kelanjutan atau perpanjangan kemampuan manusia, kalimat itu juga bermakna bahwa teknologi hadir atas dasar keterbatasan manusia itu sendiri untuk menjangkau ruang dan waktu secara cepat. Abstraksi itu juga hadir pada teknologi blockchain yang merupakan konvergensi (perpaduan) dari teknologi lama yang sebelumnya ada. Teknologi lama, seperti teknologi perbankan tradisional akan memiliki peran kecil dan digantikan dengan cara-cara yang baru yang lebih efisien.

Mari kita lihat teknologi purba yang dibuat oleh manusia untuk mengatasi ruang dan waktu, yakni busur dan panah misalnya. Teknologi ini adalah sebuah pendekatan dan solusi efektif untuk memburu binatang, dibandingkan dengan menangkapnya dengan tangan kosong.

Busur yang memiliki gaya pegas memberikan unsur kecepatan pada anah panah yang berujung tajam. Ini jauh lebih cepat daripada berlari, apalagi di tengah belantara. Karena cepat pula, maka ia mengatasi hambatan waktu dan bahaya yang mungkin muncul.

Soal hambatan ruang, panah yang berdimensi lebih kecil, lebih portabel dan mudah dibuat. Dalam rincian di bawahnya, agar buruan lebih cepat mati, maka ujung panah diberikan racun. Inilah yang menyebabkan buruan dapat lari, tapi tidak jauh.

Perpaduan gaya pegas busur, ukuran anah panah dan racuan adalah teknologi awal manusia yang sangat luar biasa, karena lebih praktis untuk mengatasi masalah perut yang lapar, menggantikan fisik manusia yang serba terbatas. Inilah yang kita sebut sebagai “The Extension of Human Capabilities”.

Secara teknologi busur dan panah tersarat perubahan teknologi lama yang pernah ada sebelumnya. Anak panah misalnya adalah reduksi atas teknologi tombak yang lazimnya berukuran besar dan mengandalkan kekuatan tangan manusia. Busur digunakan untuk mengatasi keterbatasan “unsur pegas” dari tangan manusia yang biasanya cepat lelah dan tak diandalkan kapan saja. Ketika tak dapat diandalkan, jelas tidak akan efektif.

Dalam hal ini unsur yang dihilangkan atau perannya yang kecil adalah tangan manusia. Tangan tetap digunakan dalam memanah. Hanya saja energi yang digunakan lebih kecil. Ciri-ciri fisik tombak pada anak panah pun masih ada, tetapi berukuran lebih kecil dan ringan.

Konsep konvergensi teknologi sebenarnya memperkuat anggapan alami pada diri manusia, bahwa teknologi baru datang untuk mengatasi keterbatasan teknologi yang ada sebelumnya, mengatasi keterbatasan fisik manusia, menghilangkan atau mengurangi peran teknologi lama, tetapi ciri-ciri dasar teknologi lama masih ada di dalam teknologi baru itu.

Pada teknologi blockchain Bitcoin misalnya, ia memadukan teknologi lama yang pernah ada untuk menghasilkan teknologi baru. Teknologi peer-to-peer misalnya telah lama diterapkan pada tahun 2004 oleh BitTorrent. Hanya saja dulu belum yang ada memadukannya dengan Proof-of-Work yang diciptakan oleh Adam Back atau konsep dasar digital money sentralistik ala David Chaum di erah tahun 1980-an. Toh, momennya juga  belum seperti saat ini, di mana konsumsi barang dan jasa di Internet adalah sebuah keniscayaan.

Apakah blockchain menggunakan komputer server seperti uang elektronik pada uang fiat? Ya, blockchain tetap menggunakan komputer server. Hanya saja pola distribusi pesannya tidak sentralistik, melainkan terdistribusi untuk mengatasi celah keamanan dan lancarnya transaksi. Internet mengubah ini semua, ia menyatukannya sebagai elemen perekat.

Dari situ pula kita bisa memaknai bahwa peran bank tradisional akan tersingkirkan penuh secara perlahan atau perannya berkurang untuk urusan transfer uang lintas negara. Mengapa? Sebab teknologi blockchain sudah membuktikan untuk mengatasi keterbatasan teknolologi di perbankan: lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan berdaya jangkau luas secara global.

Dalam logika itu pula, jikalau bank tidak ingin tinggal nama, maka ia akan sangat terpaksa untuk mengadopsi teknologi blockchain ke dalam dirinya. Buat apa? Ya, itu tadi efisiensi. Jikalau proses bisnis perbankan lebih hemat 30 persen daripada biasanya dengan teknologi blockchain mengapa tidak? Toh, ini akan meningkatkan minat nasabah dan pengguna baru dan karena lebih menguntungkan.

Di atas itu semua, sangat tak elok memperdebatkan (secara dualistik) bahwa ketika teknologi blockchain adalah desentralisik, maka lebih baik tidak menggunakan teknologi yang sentralistik seperti perbankan. Itu mustahil, sebab teknologi dapat diadopsi lebih luas harus beririsan atau berpadu dengan konsep yang lama. Tanpa keterpaduan, blockchain mustahil bisa berjalan seperti sekarang.

Bahwa ke depan yang sangat mungkin terjadi, ya itu tadi, peran perbankan akan semakin kecil digantikan oleh keunggulan blockchain, serupa perubahan dari senjata tombak menjadi panah: portabilitas dan efektif. [*]

Be the first to write a comment.

Your feedback