CEO Triv, Gabriel Rey: Bitcoin adalah Investasi Jangka Panjang

Pertumbuhan inflasi Indonesia rata-rata mencapai 3-4 persen per tahun. Hal ini membuat masyarakat harus berpikir bahwa setiap tahun nilai uangnya akan berkurang. Sangat penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan investasi dalam jangka panjang, baik berupa saham, reksadana ataupun aset kelas baru seperti Bitcoin.

Demikian disampaikan CEO Triv.co.id Gabriel Rey, terkait acara “The TrivShow, Roadshow 2019” yang akan diselenggarakan di 5 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Yogyakarta dan Surabaya. Perhelatan perdana akan diselenggarakan di Jakarta pada Sabtu, 30 Maret 2019 mendatang.

“Dalam event besar kali ini, kami akan membahas mengapa Bitcoin dan aset kripto lainnya layak diperhitungkan sebagai investasi alternatif. Sebab, tidak sedikit masyarakat yang belum mengenal kelas aset baru ini, berikut regulasinya,” ujar Rey kepada Blockchainmedia, kemarin,(19/03)

Terkait perkembangan kripto di Indonesia setelah adanya Peraturan Menteri Perdagangan dan Bappebti, Rey menilainya positif.

“Secara prinsip saya setuju dengan dua peraturan itu, agar tidak ada pihak-pihak yang sembarangan membuat bursa kripto di Indonesia. Peraturan itu juga mencegah hit and run business ataupun jenis scam lainnya. Selain itu, peraturan tersebut memberi kepastian hukum bagi investor aset kripto. Jadi, sekarang masyarakat tidak perlu takut lagi atau was-was ketika melakukan pembelian aset kripto,” kata Rey.

Tingkat persaingan bisnis bursa kripto di Indonesia kian ketat di tengah pertumbuhan penggunanya yang saat ini mencapai sekitar 2 juta orang.  Ini ditandai dengan jumlah bursa yang mencapai lebih dari 10 perusahaan. Di antaranya adalah perusahaan asing yang bermarkas di Tiongkok, Singapura, London dan Korea Selatan. Di titik ini, perusahaan pengelola bursa kripto, khususnya yang didirikan oleh anak bangsa, harus “putar otak” untuk menerapkan strategi yang tepat.

“Strategi yang kami lakukan tentu saja selalu menjaga mutu platform. Mutu sumber daya manusia dan likuiditas terus kami tingkatkan. Saya berani katakan, bahwa layaan Triv yang paling likuid, jika mengenai Bitcoin. Dan dalam jumlah besarpun pelanggan tidak akan mengalami slippage harga ketika bertransaksi. Triv sudah 4 tahun beroperasi di Indonesia dan memenuhi segala peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika pelanggan mengalami masalah atau memerlukan bantuan, selalu kami resolve pada hari yang sama dengan cepat. Kami menyediakan layanan melalui telepon, livechat dan ticketing system yang mudah dijangkau nasabah kapanpun,” jelasnya.

Di tempat di terpisah di Jakarta, Manajer Business Development Triv, Merlina Li mengatakan kepada Blockchainmedia.id, acara “The Triv Show, Roadshow 2019” adalah acara yang sangat penting untuk mengedukasi masyarakat luas soal aset kripto (Bitcoin dan lain-lain) sebagai instrumen investasi alternatif.

“Selain soal legalisasi aset kripto di Indonesia, kami juga akan mengedukasi masyarakat soal cara trading yang tepat menggunakan platform perdagangan Triv | Pro. Selain itu, acara ini terselenggara sebagai respons kami terhadap peraturan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan dan Bappebti itu. Saya yakin, peraturan itu mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri keuangan dan teknologi Indonesia,” katanya.

Merlina juga  menanggapi soal penerapan teknologi blockchain, yang tak hanya soal aset kripto dalam konteks ICO (Initial Coin Offering). Menurutnya, ICO itu cukup rumit, karena ada unsur subjektivitas.

“Sejak didirikan pada tahun 2015, Triv tetap fokus melakukan edukasi dengan pemain bursa kripto lain di Indonesia. Saya yakin mereka memiliki pandangan serupa dengan kami untuk membuat ekosistem yang positif dan kondusif agar blockchain dapat berkembang,” imbuhnya. [vins]

Be the first to write a comment.

Your feedback