Chainanalysis, Dari Tragedi Menjadi Potensi

Dunia mata uang kripto seakan-akan runtuh saat Mt. Gox kolaps karena peristiwa serangan siber yang merugikan konsumen hingga ratusan juta dolar. Harga Bitcoin saat itu merosot tajam dan tampak tidak memiliki masa depan lagi, mengingat Mt. Gox yang berbasis di Jepang saat itu merupakan pasar mata uang kripto terbesar di dunia, yang menangani hingga 70% total perdagangan bitcoin. Hacker berhasil menggondol bitcoin dalam porsi besar dan mengakibatkan Mt. Gox gulung tikar. Kasus ini dianggap sebagai salah satu kasus hacking terbesar di dunia yang hingga saat ini belum terang duduk permasalahannya.

Dari persoalan ini, maka Michael Gronager dari Kraken dan Jonathan Levin dari Oxford melakukan diskusi untuk memikirkan cara melacak alur transaksi mata uang kripto dalam blockchain yang terbuka. Dari sinilah mereka mendirikan Chainanalysis. Misi dari Chainanalysis adalah untuk menginvestigasi transaksi mata uang kripto, dan bahkan menemukan pelaku aktivitas kriminal yang terkait dengan mata uang kripto.

Saat itu Chainanalysis merupakan perusahaan yang cukup kecil. Namun dalam beberapa bulan mereka berhasil memecahkan sebuah kasus yang didalangi oleh kriminal asal Rusia. Sejak itu mereka tumbuh pesat dan membuka cabang di beberapa lokasi seperti New York, Copenhagen, dan Washington.

Tidak hanya menawarkan jasa pelacakan dan intelijen, Chainanalysis menawarkan solusi KYT (Know Your Transaction) yang merupakan solusi bagi perbankan dan institusi penegak hukum dalam menanalisis transaksi mata uang kripto yang mencurigakan.

Perkembangan yang begitu pesat membuat Benchmark berani mengucurkan dana sebesar US$16juta kepada Chainanalysis, terutama untuk digunakan dalam usaha mengembangkan pasar intelijen, tidak hanya berbasis bitcoin namun juga mata uang kripto lain yang kini mulai populer.

Kebutuhan akan intelijen di dunia mata uang kripto sebenarnya tidak hanya dibutuhkan oleh para penegak hukum seperti polisi, otoritas perpajakan, ataupun badan pemberantasan narkotika saja. Institusi finansial seperti perbankan semestinya juga sudah mulai memikirkan bagaimana aktivitas ilegal menggunakan mata uang kripto akan mengganggu bisnis utama mereka.

Be the first to write a comment.

Your feedback