Corona Jadi Pandemi, Pelaku Aset Kripto Harus Bagaimana?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menaikkan status penyebaran virus Corona Baru (Covid-19) dari epidemi menjadi pandemi. Jadi, tak sekadar wabah. Ini adalah status paling tinggi untuk sebuah penyebaran penyakit dengan situasi yang sangat mengkhawatirkan. Anda pelaku aset kripto harus bagaimana?

Dilansir dari The Conversation, Asisten Profesor Epidemiologi Universitas Texas A&M, Rebecca S.B. Fischer, menjelaskan pandemi terjadi ketika penyakit menyebar secara internasional dan di luar kendali.

Pada dasarnya, ketika sebuah penyakit epidemi menyebar ke beberapa negara, ia sudah dianggap sebagai pandemi. Namun, beberapa ahli epidemiologi menganggap bahwa pandemi hanya terjadi apabila penyakit menyebar ke beberapa wilayah yang baru terdampak melalui penularan setempat.

Jika seorang turis Singapura terpapar Covid-19 setelah dari Wuhan, maka itu bukanlah pandemi. Akan tetapi, jika turis tersebut menularkan Covid-19 kepada teman dan keluarganya, maka ini bisa dikategorikan sebagai pandemi.

Meski hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli, tapi jika penyakit tersebut telah menjadi wabah di luar area awal, dalam hal ini di luar Wuhan dan Cina, maka para ahli epidemiologi setuju bahwa Covid-19 telah menjadi pandemi. Para ahli menganggap bahwa upaya mengendalikan penularan global telah gagal.

Sebelum masuk ketegori pandemi dan epidemi, yakni wabah yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, upaya isolasi dan pemblokiran warga, sebenarnya bukanlah tindakan terkait kesehatan, melainkan di luar itu. Langkah seperti itu dilakukan, karena penyebarannya sudah berskala global.

Beberapa pakar juga mengkhawatirkan, kalau Covid-19 ini lebih parah daripada pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918 silam. Jikalau vaksin tak cepat dibuat dan diujicoba kepada penderita, maka Covid-19 bisa mencabut nyawa populasi dunia hingga 25 persen. Pada kasus Flu Spanyol saja, diperkirakan lebih dari 50 juta orang yang meninggal dunia, termasuk di Indonesia (Hindia Belanda).

Khusus soal vaksin, lazimnya diperlukan rata-rata 2 tahun untuk menciptakannya. Pun paling cepat adalah 6 bulan. Tetapi, mengingat Covid-19 ini benar-benar parah, sejumlah produsen vaksin di Amerika Serikat, malah berencana mengujicoba vaksin eksperimen kepada beberapa penderita Covid-19 di Seattle, AS. Dilansir dari Reuters, vaksin akan disebar pada bulan ini juga.

Masalahnya, vaksin yang belum diujicoba secara klinis kepada tikus, berisiko membuat pasien punya penyakit lain, bahkan berujung kematian, seperti yang terjadi di Filipina belum lama ini.

Dampak ke pasar keuangan dan Bitcoin
Sebagai peristiwa force majeure (keadaan kahar), Covid-19 meluluhlantakkan sistem ekonomi dunia. Pasar saham terbesar di dunia, di AS berdarah-darah. Begitu juga pasar aset kripto, khususnya Bitcoin yang kian tak menentu.

Bahkan sejumlah pakar menyebut, situasi ini mempercepat AS menuju resesi ekonomi, serupa dengan tahun 2008 silam. Kami pun merasa perlu menegaskan, bahwa jika ekonomi dunia memburuk atau terjadi resesi, maka hal terakhir yang orang lakukan adalah menarik uangnya di aset dengan resiko tinggi.

Dan kini terbukti beberapa hari lalu, bahwa ketika saham di AS, S&P 500 turun hingga 18 persen, minyak turun 30 persen, Bitcoin juga ikut turun 16,3 persen dalam rentang 1-2 hari saja.

Jikalau hari ini adalah resesi, di mana semua industri terkena dampaknya, maka permintaan terhadap barang dan jasa akan menurun. Supply chain juga terganggu, banyak orang akan terkena PHK.

Nah, di saat itulah, hal terakhir yang dipikirkan bukanah berinvestasi Bitcoin, namun bagaimana caranya bertahan hidup. Namun sebagian lagi mungkin berpendapat ini adalah sebuah peluang, ketika harga Bitcoin sedang melandai.

Bagi kami, menghadapi situasi ini, kita tak perlu panik berlebihan dan selalu waspada terhadap kesehatan kita masing-masing. Harapan kita semua adalah vaksin yang ampuh cepat ditemukan dan memang benar-benar berdampak pada kesehatan para pasien, sehingga penyebaran bisa dihentikan.

Khusus Bitcoin dan beberapa aset kripto lainnya, Anda jangan panik berlebihan. Kami menyarankan agar terus memperhatikan tren harga Bitcoin, S&P 500.

Jika S&P 500 melemah, walaupun ada Bitcoin Halving, maka harga Bitcoin juga pasti terkena dampaknya. Semoga Tuhan memberkati kita semua. [*]

Comments are closed for this post.