Dolar AS Kehabisan Tenaga, Bagaimana Nasib Aset Kripto?
Selama tahun 2020, tenaga dolar AS melemah hingga minus 3 persen. Depresiasi ini mendongkrak harga sejumlah aset kripto, utamanya Bitcoin, ke puncak tertinggi barunya. Bagaimana berikutnya? Mampukah ETH lebih dari US$500?
Indeks nilai dolar AS, perbandingannya dengan mata uang besar lain, menunjukkan pelemahan yang amat tragis. Awal tahun 2020 indeksnya mencapai 96,365, lalu hari ini berada di kisaran 92,774. Ia sempat menguat cepat hingga ke 102 pada 20 Maret 2020, lalu merosot ke titik terendahnya, di 91,6, hampir menyamai nilai pada April 2018 (91,5).
Nilai dolar adalah satu indikator penting untuk menentukan lonjakan harga Bitcoin. Nilai dolar yang tertekan menandakan banyak hal, salah satunya adalah bertambahnya pasokan dolar baru ke dalam pasar akibat stimulus dan beralih ke aset lain yang memberikan imbal hasil. Dengan semakin banyaknya dolar “dibuang” kian tertekan pula mata uang itu.
Dalam hal ini, ketika Bitcoin naik lebih dari 100 persen pada tahun ini, termasuk pertumbuhan baik Ether (ETH) menuju US$500 per ETH adalah tanda beralihnya banyak dolar AS ke pasar aset kripto, termasuk mata uang negara lain. Dengan kata lain akumulasi sangat besar.
Bayangkan saja, Bitcoin yang pada dasarnya kian mahal, naik mulai dari US$12 ribu, lalu sekarang lebih dari US$16 ribu, masih juga dibeli. Ini menandakan aksi beli besar-besaran yang pernah ada, setelah bull run 2015-2017 lalu. Bagi investor, mata uang fiat kian tak bernilai.
Fakta yang menarik adalah harga emas justru kurang diminati, dan hanya sanggup tumbuh 50 persen selama tahun 2020 ini.
Indikator lainnya adalah “Bitcoin Unspent Outputs”. Data dari Digitalik.net menerangkan bahwa selama tahun 2020, Bitcoin Unspent Outputs secara total mencapai lebih dari 6,7 juta BTC.
Bandingkan dengan tahun 2019 hanya lebih dari 2,6 juta atau naik lebih dari 100 persen kurang dari satu tahun. Bitcoin Unspent Outputs tahun 2020 itulah rekor tertinggi sepanjang masa, selama Bitcoin lahir, tumbuh dan berkembang.
Unspent Outputs adalah banyaknya Bitcoin yang tidak dijual menjadi uang tunai atau beralih ke aset kripto lainnya.
Unspent Outputs yang meningkat itu adalah indikasi banyak investor mengakumulasi Bitcoin dan menanti saat yang tepat dan paling menguntungkan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Sementara itu Coinbase Unspent juga bernada serupa, jumlahnya semakin kecil sejak tahun 2011.
Coinbase Unspent adalah banyaknya Bitcoin baru dari hasil penambangan yang ditukar menjadi uang tunai atau beralih ke aset kripto lain.
Dalam situasi yang menggairahkan ini, kami memprakirakan Bitcoin mampu melejit hingga US$17 ribu pada tahun ini.
Sedangkan Ether (ETH) bisa melaju ke US$500, sekaligus sebagai titik support baru, terlebih-lebih mengacu pada perkembangan Ethereum 2.0 yang disambut cukup baik oleh pasar. [***]