Kata Para Pakar Tentang Blockchain di Tahun 2019

Dalam sebuah artikel di bulan ini, yang ditulis oleh McKinsey, perusahaan konsultan manajemen, menyebutkan bahwa teknologi blockchain berpotensi sebagai pemain besar di lintas industri secara global. Namun, perusahaan itu menyoroti dari sekian banyak proyek blockchain di dunia, hanya lebih dari 100 yang sungguh-sungguh bermanfaat. Proyek itu memampukan mengurangi peran pihak ketiga, menyimpan informasi permanen dan tidak bisa diretas dan memungkinkan koordinasi yang lebih hebat lintas perusahaan. Kendati demikian, McKinsey masih menganggap blockchain sebagai teknologi yang tergolong hijau dan relatif “tidak stabil”.

Sementara itu, besaran investasi di sektor blockchain pun semakin meningkat. Pendanaan dari perusahaan ventura terus bertumbuh menjadi US$3,9 miliar pada tiga kuartal pertama tahun 2018. IBM, misalnya menggelontorkan dana hingga US$200 juta untuk proyek pengembangan blockchain untuk Internet of Things (IoT). Google, yang terkesan agak ayem-ayem terlibat di blockchain, diketahui bekerjasama dengan sejumlah pengembang blockchain. Sejak tahun 2016 Google menjalankan sejumlah proyek terkait blockchain yang disematkan ke layanan cloud-nya. Untuk bidang industri keuangan saja, jumlah investasinya mencapai US$1,7 miliar

Pada tahun 2018, Uni Eropa meningkatkan pendanaan blockchain dari 83 juta euro menjadi 340 juta euro hingga pada  tahun 2020 nanti.

Eitan Jankelewitz, mitra perusahaan Sheridan mengatakan, dia berharap kucuran modal akan terus berlanjut ke proyek-proyek terbaik.

“Pada tahun 2018, pangsa pasar ICO di Uni Eropa tak sekokoh tahun 2017. Saya berharap ada muatan positif baru untuk tahun 2019 ini. Dari sudut pandang pemerintah dan regulator lainnya di Inggris, sudah ada Gugus Tugas Aset Kripto. Ini memberikan muatan positif di industri ini. Dengan bekerja sama dengan otoritas keuangan Uni Eropa, disebutkan adanya perbedaan antara token pembayaran (payment token), token sekuritas (security token) dan token utilitas (utility token),” kata Jankelewitz.

Shone Anstey, Pendiri Blockchain Intelligence Group mengatakan, dari segi keamanan, kripto relatif lebih aman daripada teknologi keuangan tradisional saat ini. Ia mencontohkan adanya wallet yang aman untuk menyimpannya serta mudah digunakan, seperti Jaxx, Atomic dan Exodus.

“Lalu, dengan adanya pengembangan atomic swaps mampu melahirkan derajat keamanan tingkat tinggi terhadap decentralized exchange. Ini akan memberikan kenyamanan lebih bagi orang awam,” kata Anstey.

Jankelewitz lebih lanjut berharap adanya paduan utuh antara investor cerdas dan regulasi yang jelas. Ini akan membawa penyelenggaraan ICO akan lebih baik pada tahun ini. Saya tak melihat ICO akan berakhir di Uni Eropa, karena skema seperti ini memang efektif untuk menggalang dana dari publik. Tapi ini adalah sekadar pilihan yang tak mendominasi bagi sejumlah perusahaan. Jikalau dilaksanakan, ICO harusnya benar dan tepat. [forbes.com]

Be the first to write a comment.

Your feedback