Kenaikan Harga Bitcoin Hampir 16% Setelah AS Menyelamatkan Dua Bank yang Gagal
Kenaikan harga Bitcoin hampir 16% pada Selasa, 14 Maret 2023, mencatatkan kenaikan satu hari terbesar setelah gejolak pasar kripto selama November 2022. Otoritas Amerika Serikat berjanji untuk menyelamatkan dana simpanan di dua bank yang gagal dan membantu untuk membendung penyebaran kekhawatiran tentang kesehatan sistem keuangan negara itu.
Reli tersebut membantu memperpanjang pemulihan aset kripto terbesar dari minggu-minggu terburuknya dalam empat bulan terakhir. Peter Tchir dari Academy Securities mengatakan bahwa Bitcoin sangat terbantu dengan bailout Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank. Dia mengatakan bahwa peran kedua bank dan basis pelanggan mereka dalam ekosistem kripto, fakta bahwa ketidakpastian berkurang untuk keduanya meningkatkan sentimen.
Baca juga: OJK Mengatakan Bank Dapat Memiliki Aset Kripto Jika Memenuhi Persyaratan ini!
Di saat yang sama, stablecoin USDC diperdagangkan setara lagi dengan dolar AS setelah depegging minggu lalu. Binance mengumumkan akan menempatkan dana stablecoin yang tersisa dari dana stabilitas industri senilai US$1 miliar ke Bitcoin, Ether, dan token BNB-nya. Chris Newhouse, pedagang derivatif kripto di perusahaan investasi kripto GSR, mengatakan bahwa langkah Binance membantu narasi bahwa ketika kepercayaan pada stablecoin menurun, etos kripto yang sebenarnya mulai bersinar.
Stablecoin adalah mata uang kripto yang bertujuan untuk mempertahankan nilai satu-ke-satu dengan aset yang kurang stabil seperti dolar AS dan merupakan tempat aman bagi investor kripto yang ingin mempertahankan nilai tanpa keluar dari mata uang tradisional. Newhouse melihat aliran dari stablecoin ke Bitcoin dan Ethereum menjadi narasi populer yang bermunculan.
Bitcoin melonjak 15,9% menjadi US$25.580 pada Selasa (14/3) pukul 19.47 waktu Jakarta. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak 10 November, saat kejatuhan bursa FTX. Selama akhir pekan, agen-agen AS berjanji untuk sepenuhnya melindungi semua uang deposan setelah kejatuhan Silicon Valley Bank pada Jumat, sementara cabang bank itu di Inggris dijual ke HSBC Holdings Plc seharga 1 pound sterling pada Senin pagi.
Dikutip Utoday, ada tiga alasan mengapa Bitcoin bergerak naik setelah mengalami pergerakan yang buruk pada pekan lalu. Pertama, indeks dolar AS mengalami depresiasi atau penurunan nilai sehingga membuat Bitcoin bergerak naik. Berdasarkan grafik harian DXY, sejak akhir pekan lalu, dolar AS terlihat bergerak turun. Mengingat hubungan negatif antara kripto dan greenback, kenaikan harga Bitcoin menjadi logis.
Kedua, banyak akumulasi Bitcoin yang dilakukan oleh investor dan trader. Saat harga Bitcoin turun dan stablecoin USDC bermasalah, banyak wallet dengan kepemilikan Bitcoin sebanyak 10 BTC hingga 10.000 BTC melakukan pembelian yang mencapai total
Bitcoin yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa investor dan trader masih percaya pada potensi jangka panjang dari aset kripto meskipun mengalami penurunan harga dalam jangka pendek.
Ketiga, aksi pembelian dari Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, juga memberikan dukungan pada kenaikan harga Bitcoin. Langkah Binance untuk menempatkan dana dari stablecoin ke Bitcoin, Ether, dan token BNB-nya menunjukkan bahwa bursa kripto tersebut masih percaya pada potensi jangka panjang dari aset-aset tersebut. Selain itu, hal ini juga memberikan sinyal positif bagi investor dan trader kripto lainnya, karena Binance dianggap sebagai pemain kunci dalam ekosistem kripto.
Kenaikan harga Bitcoin juga tercermin pada kenaikan harga aset kripto lainnya. Ethereum, aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, melonjak lebih dari 10% pada hari yang sama. Aset kripto lainnya seperti Ripple, Bitcoin Cash, dan Litecoin juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Baca juga: Crypto Winter: Bagaimana Memanfaatkan Pasar Turun untuk Investasi dan Trading Kripto
Namun, meskipun kenaikan harga Bitcoin memberikan angin segar bagi investor dan trader kripto, tidak dapat dipungkiri bahwa aset kripto masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan utama adalah regulasi yang ketat dari pemerintah di berbagai negara. Beberapa negara seperti China dan India telah mengambil tindakan tegas terhadap aset kripto dengan melarang perdagangan dan penggunaannya. Sementara itu, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris masih mempertimbangkan cara terbaik untuk mengatur aset kripto.
Regulasi yang ketat ini dapat mempengaruhi pasar kripto secara signifikan, terutama jika pemerintah mengambil tindakan yang lebih keras terhadap aset kripto. Hal ini dapat menyebabkan investor dan trader kripto kehilangan kepercayaan pada pasar kripto dan menyebabkan penurunan harga yang signifikan.
Selain regulasi, aset kripto juga menghadapi tantangan dari sistem keamanan yang kurang baik. Beberapa bursa kripto telah mengalami serangan hacker yang menyebabkan kehilangan aset kripto senilai jutaan dolar. Meskipun bursa kripto terus meningkatkan sistem keamanannya, serangan hacker masih merupakan risiko yang signifikan bagi investor dan trader kripto.
Tantangan lain yang dihadapi oleh pasar kripto adalah volatilitas harga yang tinggi. Harga aset kripto dapat berubah secara signifikan dalam waktu yang singkat, menyebabkan investor dan trader mengalami kerugian besar dalam waktu yang singkat. Meskipun volatilitas harga ini merupakan karakteristik pasar kripto, hal ini tetap menjadi risiko yang harus diperhitungkan oleh investor dan trader kripto.
Namun, meskipun aset kripto menghadapi tantangan yang signifikan, tidak dapat dipungkiri bahwa aset kripto memiliki potensi yang besar untuk menjadi bagian dari sistem keuangan global di masa depan. Beberapa perusahaan besar seperti PayPal dan Visa telah memulai integrasi aset kripto ke
dalam layanan mereka, dan beberapa perusahaan besar lainnya juga sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi aset kripto dalam bisnis mereka.
Selain itu, teknologi blockchain yang menjadi dasar dari aset kripto juga memiliki potensi yang besar untuk mengubah banyak sektor, termasuk keuangan, logistik, dan supply chain. Banyak perusahaan besar sedang melakukan uji coba untuk mengimplementasikan teknologi blockchain dalam bisnis mereka, dan beberapa di antaranya telah berhasil menciptakan produk dan layanan yang inovatif dan efisien.
Dengan demikian, meskipun aset kripto masih menghadapi banyak tantangan, potensi jangka panjang dari aset kripto tetap menarik bagi investor dan trader. Namun, bagi investor dan trader kripto, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan aset kripto dan melakukan riset yang baik sebelum melakukan investasi. Selain itu, penting juga untuk mengikuti perkembangan regulasi dan sistem keamanan di pasar kripto untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.