KPMG: Tiga Tahun ke Depan, 41 Persen Perusahaan akan Terapkan Blockchain
Membincangkan (lagi) mengenai blockchain, kita tak henti-hentinya dihadapkan pada sejumlah hasil kajian. Ini wajar terjadi, di tengah kebingungan masyarakat soal manfaat teknologi baru ini. Hasil survei terbaru KPMG, perusahaan auditor keuangan ternama, mengungkapkan, dari 740 pemimpin atas perusahaan teknologi di 12 negara, sekitar 41 persen di antaranya “ingin” dan “sangat ingin” menerapkan teknologi blockchain dalam tiga tahun ke depan.
Walaupun mewakili 12 negara, dengan jumlah responden yang relatif kecil, setidaknya hasil survei itu menggambarkan pandangan perusahaan mengenai potensi blockhain yang masih hijau ini. Setidaknya mereka sudah memahami, bahwa blockchain dalam perkembangannya tidak melulu terkait blockchain Bitcoin dan kripto yang sarat trading itu. Jadi, ada dikotomi pada blockchain yang telah dipahami pelaku industri.
Berdasarkan survei itu juga terungkap, 48 persen dari responden yakin blockchain akan mengubah proses bisnis mereka. Sekitar 23 persen merasa, menggunakan blockchain proses bisnis mereka menjadi lebih efisien.
Tetapi, tergambar pula sejumlah tantangan, yakni soal penerapan nyata dalam bisnis, kerumitan teknologi dan terlampau kecilnya dana investasi. Untuk hal pertama, sekitar 24 persen menyatakan itu. Selebihnya, 14 persen dan 12 persen menyatakan hal kedua dan ketiga. Ditambah lagi, hanya 9 persen yang setuju, blockchain akan memperkecil anggaran, kendati 23 persen mengatakan, efisiensi bisnis bisa meningkat.
Yang tak kalah menarik adalah soal terapan nyata blockchain. 27 persen mengatakan blockchain cocok diterapkan untuk sistem rantai pasokan (supply chain). Ini memungkinkan proses pelacakan pengiriman barang atau jasa menjadi lebih mudah dan sahih. []