Libra Association yang Diinisasi Facebook, Dikabarkan Luncurkan “Stablecoin” pada Januari 2021
Proyek Libra yang diinisiasi oleh Facebook dikabarkan akan meluncurkan stablecoin bernilai dolar AS pada Januari 2021.
Hal itu diwartakan oleh Financial Times, 27 November 2020, mengutip 3 orang sumber anonim yang paham benar soal peluncuran itu.
Tidak jelas tanggal pastinya, namun stablecoin itu yang berada di bawah organisasi Libra Association asal Swiss, disebutkan masih menanti persetujuan dari Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss atau FINMA untuk beroperasi sebagai layanan pembayaran.
FINMA dan Libra Association menolak memberikan pernyataan soal itu.
Ide soal stablecoin Libra sebenarnya sudah lama berdengung, setidaknya paling awal adalah ketika Mark Zuckberg pada Januari 2018 mengumumkan membuat proyek terkait blockchain dan aset kripto agar Facebook kian berkibar.
Kala itu publik berpikir Facebook akan bermain sendiri, dan ternyata bersama perusahaan besar dunia lainnya mendirikan organisasi nirlaba di Swiss bernama Libra Association dan diumumkan pada tahun 2019.
Organisasi itu membuat teknologi blockchain bernama libra dengan aset kripto bernama Libra. Aset kripto itu berjenis stablecoin bernilai dolar AS, serupa dengan USDT (Tether).
Salah satu pendiri organisasi itu adalah Calibra lalu berganti nama menjadi Novi baru-baru ini, yang merupakan anak perusahaan Facebook.
Novi saat ini memiliki aplikasi khusus yang sudah dipersiapkan bagi terbitnya Libra.
Pada tahun 2019, setelah dikritik oleh Kongres dan Bank Sentral AS soal proyek itu, Libra kemudian mengubah whitepaper asli mereka. Salah satu adalah mengubah nilai patokan stablecoin mereka dari a basket of currencies menjadi mata uang tersendiri secara terpisah.
Inti perubahannya adalah nilai Libra kelak tak lagi berdasarkan “nilai sekeranjang mata uang fiat“, tetapi berpatok langsung pada nilai masing-masing mata uang fiat itu.
“Kami membuat Libra untuk melengkapi mata uang fiat, bukan bersaing dengan mereka. Perhatian utama kami adalah potensi untuk ‘Libra Coin’ bernilai uang fiat (≋LBR). Maka, ke dalam Libra, kami memasukkan stablecoin mata uang tunggal, misalnya LibraUSD (≋USD), LibraEUR atau UREUR, LibraGBP (≋GBP), LibraSGD (≋SGD). Ini akan memudahkan setiap orang dan entitas bisnis mengakses nilai uang fiat-nya masing-masing melalui Libra,” sebut Libra Association dalam whitepaper terbarunya itu.
Ini berarti Libra (LBR) pada prinsipnya serupa dengan stablecoin USDT yang bernilai dolar AS, yang sejak tahun 2014 digunakan secara masif secara global, khususnya di komunitas aset kripto.
Namun, layak Anda bayangkan sendiri, jika ada “lampu hijau” lagi, maka LibraUSD (≋USD) akan Anda lihat di sejumlah platform milik Facebook. Atau bahkan mungkin saja ada LibraIDR (≋IDR) yang bernilai rupiah.
Masih di whitepaper itu, Libra Association berharap, ketika bank sentral mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC), CBDC ini dapat langsung dipadukan dengan jaringan blockchain Libra.
Banyak pihak menafsirkan alasan Facebook merangsek masuk ke ranah blockchain dan aset kripto adalah karena teknologi benar-benar menjanjikan efisiensi dalam layanan pembayaran dibandingkan layanan bank dan sejenisnya.
Facebook diperkirakan menanamkan itu pada sejumlah produknya, termasuk Facebook, Instagram dan WhatsApp agar memudahkan miliaran penggunanya melakukan pembayaran instan. [*]