Menilik Potensi Blockchain di Bisnis Asuransi

Industri perbankan dan asuransi merangkul blockchain dengan tangan terbuka. Menurut SAP Digital Transformation Executive Study, eksekutif di bidang perbankan dan asuransi berencana untuk lebih dari dua kali lipat berinvestasi di blockchain pada tahun 2019.

Industri asuransi secara khusus memahami bahwa mereka harus berevolusi agar tetap kompetitif, yang berarti menyederhanakan proses dan memenuhi tuntutan secara digital.

Teknologi Blockchain dapat membantu perusahaan asuransi mengatasi tantangan saat ini dan menciptakan operasi transparan yang dibangun berdasarkan kepercayaan dan stabilitas. Untuk memahami sepenuhnya lanskap industri asuransi saat ini, kami akan menguraikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh organisasi dan bagaimana blockchain dapat mengurangi masalah-masalah di bawah ini.

Tantangan

Perusahaan asuransi menghadapi sejumlah tantangan yang terkait dengan masalah kepatuhan yang rumit, pertumbuhan terbatas di pasar yang matang, aktivitas klaim curang, transaksi pembayaran pihak ketiga dan penanganan data dalam jumlah besar. Ini harus dimulai dari perangkat elektronis yang terhubung dengan Internet dan dengan jumlah data yang terus bertambah yang dihasilkan oleh Internet of Things (IoT).

Maka, mau tak mau perusahaan asuransi harus menyaring data yang penting untuk memberikan layanan dan produk yang sesuai. Perusahaan asuransi juga harus berevolusi dari fokus pada kompensasi kerugian finansial murni menjadi cara pencegahan risiko fisik agar dapat bersaing secara efektif. Ini hanya dapat dicapai jika mereka memiliki visibilitas ke dalam data mereka.

Selain itu, perusahaan asuransi yang harus pindah ke transaksi digital telah membuat banyak perusahaan asuransi bertanya-tanya bagaimana merampingkan proses dan mengamankan informasi sensitif. Biaya dan keamanan memindahkan uang secara digital adalah kekhawatiran yang semakin besar. Bahkan, laporan dari McKinsey & Company, “Blockchain in Insurance:Opportunity or Threat?,” menyatakan bahwa 5-10 persen dari semua klaim asuransi adalah penipuan (fraud), yang membuat keputusan mengamankan data bahkan lebih penting bagi perusahaan asuransi.

Peluang

Sementara blockchain mungkin bukan akhir dari semua masalah yang dihadapi oleh perusahaan asuransi, tetapi blockchain menyediakan teknologi dasar yang meningkatkan kepercayaan, transparansi, dan stabilitas. Blockchain berada pada tahap awal adopsi, tetapi sudah ada beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan asuransi untuk memanfaatkan teknologi untuk mengurangi beragam tantangan.

Aspek

Keamanan: Melalui penggunaan buku besar umum (ledger), blockchain dapat berpotensi menghilangkan transaksi yang mencurigakan dan transaksi ganda dengan mencatat setiap transaksi. Melalui repositori digital terdesentralisasi, ia dapat memverifikasi keaslian data nasabah, kebijakan, dan transaksi dengan menyediakan catatan riwayatnya. Ini membuat para peretas lebih sulit untuk merusak dan mencuri file.

Big Data: Lebih banyak perangkat terhubung digunakan setiap hari, yang menyebabkan lonjakan jumlah perusahaan asuransi data yang harus ditangani. Blockchain dapat mengelola, membagi, dan memonetisasi data dalam jumlah besar dengan baik. Manfaatnya adalah bahwa teknologi dapat menyimpan catatan statis dan atau data tanpa koordinasi pusat dan data dapat dilihat oleh semua pihak. Data yang terdaftar di blockchain dibuat laksana sidik jari digital menggunakan stempel tanggal dan waktu yang memberikan keamanan dan transparansi. Data yang efisien juga dapat menjadikan penilaian risiko lebih tepat dan lebih akurat.

Transaksi pihak ketiga: Blockchain dapat menangani peningkatan transaksi pihak ketiga dan klaim yang dilakukan melalui perangkat digital pribadi. Blockchain membantu mengurangi biaya administrasi melalui verifikasi data klaim/pembayaran otomatis dari pihak ketiga. Sekarang, perusahaan asuransi dapat dengan cepat melihat transaksi klaim masa lalu yang terdaftar di blockchain untuk referensi lebih mudah. Hal ini mendorong tingkat kepercayaan dan kesetiaan yang lebih tinggi antara perusahaan asuransi dan pelanggan.

Kontrak pintar: Kontrak pribadi mulai muncul di industri asuransi. Kontrak ini menghubungkan informasi waktu nyata (realtime) dari berbagai sistem di seluruh dokumen fisik dan kegiatan yang memicu proses seperti klaim, pembayaran, dan penggantian biaya lebih cepat dan dengan akurasi yang lebih tinggi. Ini menghemat waktu dan uang perusahaan asuransi sambil memberikan pelanggan pengalaman yang lebih baik.

Sangat positif melihat perusahaan asuransi mulai merangkul manfaat dari blockchain. Swiss Re, Aegon, Allianz, Munich Re dan Zurich telah meluncurkan Inisiatif Industri Asuransi Blockchain, yakni B3i, yang bertujuan untuk mengeksplorasi potensi teknologi buku besar didistribusikan (distributed ledger technology/DLT) untuk lebih melayani klien secaralebih cepat, lebih nyaman dan aman. []

Be the first to write a comment.

Your feedback